Internasional

Rusia-Ukraina Minggir! China Ngamuk ke AS Gegara Ucapan Biden

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
20 September 2022 12:00
A Taiwanese national flag flutters at half-staff at presidential office Saturday, Aug. 1, 2020, two days after former President Lee Teng-hui died in Taipei, Taiwan. Lee, who brought direct elections and other democratic changes to the self-governed island despite missile launches and other fierce saber-rattling by China, died on Thursday at age 97. (AP Photo/Chiang Ying-ying)
Foto: Bendera Taiwan (AP/Chiang Ying-ying)

Jakarta, CNBC Indonesia - China mengecam komentar terbaru Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Ini terkait pembelaan sang presiden kepada Taiwan jika terjadi serangan oleh China.

Tirai Bambu menilai, apa yang dikatakan Biden sangat melanggar kebijakan Washington terhadap pulau itu. AS, tegas China, telah memberi sinyal mendukung kemerdekaan Taiwan.

"Pernyataan AS ... sangat melanggar komitmen penting yang dibuat AS (sebelumnya) untuk tidak mendukung kemerdekaan Taiwan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, dalam konferensi pers reguler, dikutip dari AFP Selasa (20/9/2022). 

"(AS) mengirim sinyal yang sangat salah kepada pasukan kemerdekaan separatis Taiwan," tambahnya.

Ia menegaskan sebenarnya China tengah memperjuangkan prospek reunifikasi secara damai. Namun, tambah dia, negeri itu tak akan pernah mentolerir kegiatan apa pun yang bertujuan memecah belah negara.

"Dan, kami memiliki pilihan untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan," tegasnya. 

"Kami mendesak pihak AS untuk sepenuhnya mengakui kepentingan ekstrim dan sensitivitas tinggi dari pertanyaan Taiwan ...  (AS harus) dengan sungguh-sungguh menerapkan komitmen yang dibuat oleh para pemimpinnya  untuk tidak mendukung kemerdekaan Taiwan," tambah Mao.

Sebelumnya Biden mengatakan bahwa pasukan AS akan membela Taipei jika terjadi serangan dari Beijing. Ini menjadi pernyataannya paling eksplisit yang diutarakan Biden terkait konflik China dan Taiwan, di mana AS menjadi pendukung Taipe.

"Ya, jika ... ada serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya," tegas Biden saat ditanya wawancara yang disiarkan pada Minggu waktu setempat.

Meski demikian, di kesempatan yang sama, Biden juga mengatakan 'hal ambigu' bahwa negerinya tetap mempertahankan kebijakan satu China. AS, katanya lagi, tak mendukung kemerdekaan Taiwan.

Sebagai informasi, Washington memang telah memutuskan hubungan diplomatik formal dengan Taiwan pada 1979, mengalihkan pengakuan ke Beijing sebagai satu-satunya perwakilan China. Namun AS sejak itu tetap mempertahankan peran rapuh dalam mendukung Taipei.

Ketegangan antara China dan AS sudah lebih tinggi dari biasanya setelah kunjungan langka Ketua DPR Nancy Pelosi ke Taiwan beberapa waktu lalu. Pelosi berada pada urutan ketiga suksesi presiden AS, selain itu ia memang dikenal sebagai pengkritik nomor satu China sejak dulu.

Sementara itu, pekan lalu, komite Senat AS juga mengambil langkah pertama untuk secara langsung memberikan miliaran dolar bantuan militer ke Taiwan, guna membuat hubungan lebih resmi. AS menyetujui penjualan senjata potensial senilai lebih dari US$ 1 miliar ke Taiwan pada awal September, termasuk 60 rudal anti-kapal dan 100 rudal udara-ke-udara, yang memicu kemarahan dari China.


(tfa/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS Buat Xi Jinping Murka, China: Jangan Lawan 1,4 Miliar Jiwa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular