Ongkos Kargo Turun, Tapi Masih Mahal 2x Lipat Sebelum Pandemi

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
19 September 2022 16:35
aktifitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Ongkos pengapalan atau kargo internasional memang sudah mengalami penurunan, namun belum kembali ke posisi sebelum pandemi Covid-19. Selain itu, pengusaha mengaku, tak lagi kesulitan untuk mendapatkan layanan kargo, termasuk kontainer. 

Mengutip FBX Freightos, Global Container Freight Index  per 16 September 2022 mencapai US$ 4.653. Angka ini mengalami penurunan 57% dari 17 September 2021 lalu yang mencapai US$ 10.996.

Ketua Umum DPP Indonesian National Shipowners Association (INSA) Carmelita Hartoto mengatakan penurun tarif kargo karena tak ada lagi penguncian wilayah yang ketat akibat Covid-19. 

"Freight internasional (tarif kargo) sudah jauh turun dibandingkan saat pandemi karena sudah tidak ada lockdown, blank sailing (tak berlayar/ pembatalan), sehingga terjadi keseimbangan supply & demand," kata Carmelita kepada CNBC Indonesia, Senin (19/9/2022).

Dia mencontohkan, ongkos freight dari Asia ke Amerika Serikat saat ini sudah berkisar antara US$ 3.000 - 5.000, dibanding ketika masa-masa awal pandemi mencapai US$ 10.000.

Ketua DPP Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno juga mengamini harga freight kontainer internasional sudah mulai turun. Namun belum ke posisi sebelum pandemi.

"Sudah turun tapi belum bisa menyamai sebelum pandemi," kata Benny kepada CNBC Indonesia.

Benny menggambarkan dari pengiriman Asia ke Amerika Serikat untuk kontainer ukuran 20 kaki, masih mencapai US$ 8 ribu, sedangkan untuk rute Asia - Eropa mencapai US$ 6.000.

Sedangkan pada masa sebelum pandemi, ongkos freight dari Asia - Amerika Serikat untuk ukuran kontainer 20 kaki hanya US$ 4.000 sedangkan untuk rute Asia - Eropa US$ 3.000.

Dia juga menjelaskan untuk mencari kontainer dan space kapal untuk melakukan ekspor juga sudah jauh lebih mudah dari sebelum pandemi.

Sebelumnya pada Januari lalu, Ketua Presidium Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur sempat mengeluhkan harga kontainer yang sangat mahal melonjak hingga 900%, juga sulit mendapatkan ruang kapal.

"Pengiriman kesulitan kontainer, khususnya ke Amerika. Biaya terlalu tinggi sehingga barang tidak terangkut," jelasnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (27/1/2022).

Imbasnya, banyak perusahaan mebel yang menunda untuk melakukan pengiriman barang. Produksi juga terhambat karena tidak terjual. Sehingga ada juga perusahaan kecil yang menutup tokonya menunggu solusi.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! Efek Cuaca Ekstrem, Pengiriman Kargo via Kapal Terganggu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular