Internasional

Ada Perang Baru di Asia, AS Dukung Sekutu Rusia

luc, CNBC Indonesia
18 September 2022 19:00
In this image taken from footage released by Azerbaijan's Defense Ministry on Sunday, Sept. 27, 2020, Azerbaijan's soldiers fire from a mortar at the contact line of the self-proclaimed Republic of Nagorno-Karabakh, Azerbaijan. Fighting between Armenian and Azerbaijani forces over the disputed separatist region of Nagorno-Karabakh continued on Monday morning after erupting the day before, with both sides blaming each other for resuming the attacks. (Azerbaijan's Defense Ministry via AP)
Foto: Tentara Azerbaijan menembakkan mortir ke garis kontak Republik Nagorno-Karabakh, Minggu, 27 September 2020. (Azerbaijan's Defense Ministry via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS Nancy Pelosi mengecam keras tindakan Azerbaijan terhadap Armenia yang dianggapnya sebagai serangan perbatasan "ilegal" dalam kunjungannya ke Armenia.

Adapun, dalam kunjungan ke sekutu militer Rusia tersebut, Pelosi menjanjikan dukungan AS untuk Armenia.

Berbicara di Yerevan, Ibu Kota Armenia, Pelosi mengatakan perjalanannya memiliki kepentingan khusus menyusul "serangan ilegal dan mematikan oleh Azerbaijan di wilayah Armenia" yang menyebabkan bentrokan perbatasan di mana lebih dari 200 orang tewas.

"Kami mengutuk keras serangan-serangan itu," kata Pelosi. "Ini diprakarsai oleh Azeri dan harus ada pengakuan untuk itu," tuturnya, Minggu (18/9//2022), dilansir Reuters.

Pelosi mengatakan jelas bahwa pertempuran perbatasan dipicu oleh serangan Azerbaijan di Armenia dan kronologi konflik harus dibuat jelas.

Amerika Serikat, kata Pelosi, mendengarkan Armenia tentang apa kebutuhan pertahanannya dan mengatakan Washington ingin membantu dan mendukung Armenia dalam apa yang dia sebut sebagai perjuangan global antara demokrasi dan otokrasi.

Adapun, seorang pejabat senior Armenia menyatakan ketidaksenangannya pekan lalu dengan tanggapan aliansi militer pimpinan Rusia atas permintaan bantuan Yerevan.

"Kami sangat tidak puas, tentu saja. Harapan yang kami miliki tidak dibenarkan," kata ketua parlemen Alen Simonyan kepada televisi nasional, menyamakan Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) dengan pistol yang tidak menembakkan peluru,

Pelosi mengatakan menarik bahwa Armenia kecewa dengan tanggapan dari aliansi yang dipimpin Rusia.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pelosi Beraksi Lagi, Kini Mau 'Nimbrung' Perang Baru di Asia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular