Jokowi Makin Pening! Dunia 'Chaos', Masalah RI Makin Bejibun
Jakarta, CNBC Indonesia - Situasi dunia memang sedang kacau. Atas hal ini, presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan masyarakat perlu berkonsolidasi saat situasi dunia makin tak jelas.
Dunia harus menghadapi beragam situasi, mulai dari perang Rusia-Ukraina yang memicu krisis energi dan pangan. Serta lonjakan inflasi, yang menjadi musuh bank sentral di belahan negara dunia mengingat saat ini tengah pemulihan ekonomi.
"Konsolidasi seperti itu yang harus kita bersama-sama lakukan karena perang, karena krisis energi, pangan, finansial dan bisa konsolidasi dari atas sampai ke bawah," kata Jokowi dalam Sarasehan 100 Ekonom.
Jokowi mengatakan instrumen fiskal dan moneter kadang luput saat keadaan sedang tidak normal. Namun kejadian ini dialami oleh semua negara.
"Semua diuji karena geopolitik, karena global tidak jelas, sangat tidak jelas," jelas Jokowi. Dia menceritakan saat bertemu negara-negara G7 dan permasalahannya pun sama.
Dunia memang berubah dengan cepat, ungkapnya. Mulai dari pandemi Covid-19, yang status pandemi belum dicabut telah muncul masalah baru.
Dia mengatakan landscape politik-ekonomi akan berubah, meskipun belum diketahui arahnya akan ke mana. "Diteruskan karena perang, krisis energi, krisis pangan, krisis finansial yang paling bisa kita mengkonsolidasi dari atas sampai bawah karena saya meyakini landscape politik ekonomi akan berubah dan bergeser ke arah mana itu yang belum diketahui," kata Jokowi.
Dalam situasi sulit ini, Jokowi mengakui instrumen yang dimiliki pemerintah masih sangat terbatas. Menurutnya butuh pemikiran out of the box untuk Indonesia tidak terdampak guncangan ketidakpastian ekonomi global.
"Dibutuhkan pemikiran yang Abu Nawas, yang kancil-kancil tapi memang harus seperti itu, bekerja juga tidak bisa makro saja, ditambah mikro juga belum dapat," kata Jokowi.
(npb/npb)