Internasional

Bye Putin! Ukraina Hajar Terus Rusia, Segera Rebut Krimea

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Kamis, 15/09/2022 21:38 WIB
Foto: Orang-orang berdiri di depan bendera nasional Ukraina yang berkibar sambil menyaksikan asap hitam dan api membubung dari api menyusul serangan udara di kota Lviv, Ukraina barat, Sabtu (26/3/2022). Sedikitnya lima orang terluka dalam dua serangan di Lviv, kata gubernur regional, dalam serangan yang jarang terjadi di sebuah kota yang lolos dari pertempuran serius sejak pasukan Rusia menyerbu bulan lalu. (Photo by Aleksey Filippov / AFP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ukraina dilaporkan mulai memenangkan perang dengan Rusia. Sejak awal pekan ini sejumlah wilayah di Timur dan Selatan yang awalnya diduduki Kremlin berhasil direbut kembali.

Pemerintah Ukraina juga sudah mengumumkan ada 6.000 kilometer persegi daratan yang mereka ambil. Termasuk kota penting dalam perang kedua negeri bekas Uni Soviet itu, Kharkiv.

Terbaru, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan pesan kepada penduduk Krimea. Ia menegaskan bahwa pasukannya akan datang ke wilayah itu.


Ini dikatakan Zelensky saat ia mengunjungi kota utama yang belum lama ini dibebaskan dari pasukan Rusia, Izyum. Krimea awalnya adalah bagian dari Ukraina namun dianeksasi Rusia sejak 2014.

"Kami akan datang," kata Zelenskyy merujuk ke penduduk Krimea, dalam kunjungan di mana ia mengibarkan bendera Ukraina tersebut, dikutip dari CNBC International, Kamis (15/9/2022).

"Saya tidak tahu kapan. Dan tidak ada yang tahu kapan. Tapi kami punya rencana. Jadi kami akan datang, karena... Itu tanah kami, dan ini adalah orang-orang kami," ujarnya lagi.

Dalam kesempatan yang sama, Zelensky menyatakan keprihatinannya tentang efek kumulatif dari propaganda Rusia yang disiarkan televisi pada anak-anak Krimea. Di mana mereka tidak pernah tahu bagaimana rasanya menjadi bagian dari Ukraina.

"Perang informasi sangat kuat, dan Rusia menyerang melalui televisi, media ... dan tentu saja, akan sangat sulit bagi anak-anak ketika kami datang," kata mantan komedian itu.

Sebelumnya otoritas Ukraina pun telah mengatakan kepada penduduk Krimea yang dicaplok Rusia untuk mempersiapkan tempat perlindungan dari bom. Termasuk menimbun persediaan saat Kyiv melanjutkan rencana serangan balasan besar-besaran pasukan Rusia keluar dari wilayah pendudukan Ukraina.

"Kami meminta penduduk wilayah pendudukan, termasuk Semenanjung Krimea, untuk mengikuti rekomendasi pejabat (Ukraina) selama tindakan de-pendudukan," kata Penasihat Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak.

PBB menyatakan 5.587 warga sipil tewas dan 7.890 terluka selama invasi Rusia ke Ukraina. Meskipun demikian, perkiraan tersebut kemungkinan sangat konservatif.

Badan Anak-anak PBB mengatakan Agustus lalu, setidaknya 972 anak-anak Ukraina telah tewas atau terluka sejak serangan dilakukan. Lebih dari 13 juta orang, menurut UNHCR, dipaksa meninggalkan rumah mereka.


(tfa/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Zelensky Ngamuk, Mesin Perang Putin Dibombardir