Jokowi Mau Setop Ekspor Bauksit, Pengusaha Diminta Siap-Siap!

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
15 September 2022 15:17
Pertambangan bauksit PT Aneka Tambang (Antam)‎ (Persero) di Tayan Hilir, Kalimantan Barat (Kalbar), (CNBC Indonesia/Muhammad Choirul Anwar)
Foto: Pertambangan bauksit PT Aneka Tambang (Antam)‎ (Persero) di Tayan Hilir, Kalimantan Barat (Kalbar), (CNBC Indonesia/Muhammad Choirul Anwar)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengimbau agar pengusaha bauksit untuk bersiap-siap terkait rencana pemerintah untuk menutup keran ekspor bijih bauksit dalam waktu dekat. Apalagi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah sering menyinggung perihal rencana penghentian ekspor bahan mineral mentah ini.

Penjabat (Pj) Gubernur Bangka Belitung (Babel) sekaligus Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin meminta agar pengusaha bersiap diri andaikata pelarangan ekspor bijih bauksit terealisasikan.

Bila ekspor bauksit ini disetop, ini artinya menyusul larangan ekspor bijih nikel yang terlebih dulu dilakukan sejak 1 Januari 2020 lalu.

"Bauksit sudah disebut-sebut oleh Presiden (ekspornya bakal disetop). Para pelaku bauksit harus siap-siap juga mau gimana ini langkah berikutnya, kita sudah lihat rencana besar di lapangan, rencananya harus detail," ungkap Ridwan dalam 'Webinar Hilirisasi Minerba: Industrialisasi Mineral Menuju Indonesia Emas', Kamis (15/9/2022).

Ia mencontohkan komoditas timah misalnya, menurut dia PT Timah selaku produsen timah terbesar RI saat ini tengah membangun pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) yang hampir selesai. Hal tersebut sebagai bentuk persiapan dalam merespons kebijakan larangan ekspor komoditas timah.

"Saya terima kasih ada smelter PT Timah di luar pantauan sudah hampir selesai pula, konteks Timah ini mirip Freeport kami kan sudah 99,9% pengolahan, kami ingin ada aspek lain tahun '71 sudah mulai operasi, 50 tahun kemudian apa kemajuan yang kita raih, tidak semata-semata dari kacamata bisnis saja, tetapi ada multiplier effect lain yang kita harapkan kalau kita ambil contoh timah ini," katanya.

Lebih lanjut, Ridwan menilai bahwa provinsi Bangka Belitung saat ini ketergantungannya terhadap industri timah cukup besar, baik secara langsung dan maupun dari sisi ekonomi sosial masyarakat.

"Bahkan struktur ekonomi masyarakatnya dampaknya kurang baik, kita harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya,"ujarnya.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi sudah berkali-kali berbicara rencana melarang ekspor bahan mentah, termasuk bauksit. Terbaru, dalam acara 'Sarasehan 100 Ekonom Indonesia 2022' di CNBC Indonesia, Rabu (07/09/2022), lalu mengatakan pelarangan ekspor bauksit akan dilakukan mulai tahun depan.

"Tahun depan, bauksit, ke depannya lagi, tembaga," ungkap Presiden Jokowi dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia 2022, Rabu (07/09/2022).

Kebijakan itu merupakan bagian dari program Jokowi untuk mengebut hilirisasi. Sehingga, komoditas logam yang diekspor tidak lagi dalam bentuk bahan mentah atau raw materials, tapi sudah dalam produk turunan sehingga memiliki nilai tambah (value added).

"Tiga tahun lalu, kita stop nikel, kita bangun industrinya di dalam negeri dan mulai terlihat hasilnya," terang Jokowi.

Semula, nilai ekspor nikel terbilang kecil, sekitar US$ 1,1 miliar, lantaran yang diekspor masih berupa nikel mentah. Tapi, setelah adanya hilirisasi, sehingga nikel memiliki nilai tambah, nilai ekspor nikel lompat 19 kali lipat menjadi US$ 20,9 miliar di 2021.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengusaha Ingatkan Pemerintah Jangan Hanya Fokus Pada Smelter

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular