
Ini Penampakan Gunung Emas Pinggir Jakarta yang Rusak Parah
Ratusan tenda tambang emas atau gurandil menjamur di wilayah konservasi hulu Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Terlihat jelas dari Google Maps.

Tangkapan layar dari Google maps terlihat bangunan bedeng tambang Emas di Gunung Halimun Salak. Ratusan tenda tambang emas atau gurandil menjamur di wilayah konservasi hulu Taman Nasional Gunung Halimun Salak. (Tangkapan Layar google maps)

Menjamurnya tambang tersebut disinyalir menjadi salah satu pemicu kerusakan lingkungan yang juga menyebabkan bencana alam seperti banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di wilayah Kabupaten Bogor dan Lebak. (Tangkapan Layar google maps)

Tambang emas Gunung Pongkor di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun-Salak (TNGHS) sudah berumur hampir tiga dekade sejak beroperasi 1994. Tambang emas yang dikelola oleh perusahaan plat merah PT Aneka Tambang Tbk (Antam) ini dulunya diklaim menjadi tambang emas terbesar di Pulau Jawa. (Tangkapan Layar google maps)

Selain ada yang legal ada pula beberapa penambang emas yang ilegas di kawasan tersebut. (Tangkapan Layar google maps)

Menurut data Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) ada ratusan lubang tambang emas ilegal di kawasan taman nasional tersebut. (Tangkapan Layar google maps)

Penggunaan bahan kimia jenis merkuri dalam aktivitas penambangan tersebut juga mencemari lingkungan dan dapat menimbulkan ancaman kesehatan bagi masyarakat. (Tangkapan Layar google maps)