Bikin 5 'Bali Baru', Indonesia Jadi Magnet Pariwisata Dunia

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
09 September 2022 18:07
Kementerian Investasi/BKPM
Foto: Dok Kementerian Investasi/BKPM

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan Indonesia berpotensi menjadi pusat pariwisata. Terutama dengan adanya 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yaitu Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, dan Likupang di Sulawesi.

Hal ini disampaikan oleh Bahlil dalam dalam Forum Investasi 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas yang diadakan oleh Kementerian Investasi/BKPM di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.

"Saya yakinkan kepada investor bahwa ke depan Indonesia menjadi salah satu tujuan negara wisata karena kita melakukan pembenahan baik dari sisi transportasi, regulasi, kemudian stabilitas negara," ungkap dia dalam Forum Investasi 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas, Jumat (9/9/2022).

Pemerintah pun tengah fokus mengembangkan lima destinasi pariwisata super prioritas ini. Pengembangan dilakukan dari sisi infrastruktur hingga menyiapkan insentif bagi investor. Dengan begitu daerah-daerah ini bisa menjadi tujuan wisata kelas dunia dengan keunikannya masing-masing dan menarik wisatawan.

Dia memaparkan, selama ini Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi yang stabil dibandingkan negara lain, di mana perekonomian nasional tumbuh sebesar 5,4% dan inflasi terkendali di bawah 5%. Adapun capaian itu bisa dijadikan sebagai motivasi bagi investor yang tertarik dengan iklim investasi di Indonesia.

Lebih lanjut, Bahlil menyebut Kementerian Investasi/BKPM memiliki peran penting untuk memberikan percepatan perizinan usaha dan investasi untuk melancarkan pengembangan 5 DPSP. Saat ini, tercatat total nilai proyek eksisting mencapai Rp 172,2 miliar atau senilai US$ 11,67 juta), nilai komitmen yang sedang berjalan sebesar Rp 1,552 triliun US$ 106,24 juta, dan nilai minat investasi sejumlah Rp 1,186 triliun atau US$ 81,19 juta.

"Karena kami tidak ingin di kondisi normal, 5 destinasi prioritas ini belum selesai. Tapi kami berkomitmen untuk melakukan percepatan perizinan," jelas dia.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno mengatakan 5 DPSP ini diperkirakan mampu menarik investasi sekitar US$ 435,5 juta. Pengembangan 5 DPSP dinilai oleh World Economic Forum dapat mengangkat rangking Indonesia karena memprioritaskan kebijakan pemerintah. Yaitu, menciptakan destinasi baru selain Bali.

Selain itu dia juga berharap adanya perubahan status Badan Otorita Pariwisata menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata supaya bisa menarik menarik investasi lebih banyak lagi.

"Sehingga tercipta pemerataan perekonomian dan memaksimalkan sumber daya pariwisata yang ada di Indonesia," katanya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga menyampaikan agar Kementerian Investasi/BKPM bisa menjaga kepercayaan investor dan mengawal kemudahan berinvestasi dengan tetap memperhatikan kearifan lokal dan lingkungan.

"Permudah perizinan dan beri insentif investasi," tegasnya.

Selain itu, diperlukan promosi yang masif, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dan tata kelola destinasi untuk meningkatkan kontribusi pariwisata pada perekonomian tanah air. Luhut menegaskan BUMN dan BUMD diharapkan ikut mendukung penuh pengembangan 5 DPSP dam aktif menjaga lingkungan agar tetap kondusif, serta menjadi brand ambassador daerahnya.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Luhut: Mudahkan Investasi dan Insentif Pariwisata Prioritas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular