
Ini Bos Besar Gudang Garam yang Siapkan Triliunan ke Luhut

Jakarta, CNBC Indonesia - Bandara Internasional Dhoho, Kediri tengah menjadi sorotan. Bandara ini ditargetkan mulai beroperasi pada Oktober 2023 dan direncanakan bisa jadi embarkasi haji maupun umrah di Jawa Timur.
Artinya, keberadaan bandara ini akan memudahkan warga di sekitar Kediri yang akan ke Tanah Suci. Sehingga, tak harus jauh-jauh ke Surabaya atau Jakarta.
Bandara ini dikelola oleh PT Surya Dhoho Investama, anak usaha PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Disebutkan, bandara ini merupakan yang pertama kali dibangun oleh swasta, tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Bagaimana ceritanya?
Menko bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan bertutur kisah di balik pembangunan Bandara Internasional Dhoho.
Kala itu, Luhut ditunjuk mengisi sementara kursi Menteri ESDM di tahun 2016. Dia bercerita, Pendiri Perusahaan Gudang Garam, Susilo Wonowidjojo menemuinya dan mengungkapkan rencana menginisiasi pembangunan bandara di Kediri yang kini bernama Bandara Internasional Dhoho.
Luhut juga bercerita ada perkataan pendiri Gudang Garam yang membuat dirinya tertegun diam.
"Pak Susilo bilang gini pokoknya semua uang dari saya, katanya. Tinggal izin saja dari pemerintah. Saya bilang enak juga ini barang nih, tapi nyatanya ada aturan yang harus kita ikuti dan kita cari aturan dan sampai saat ini sudah jalan bagus," katanya dikutip Jumat (9/9/2022).
"Ini memang suatu momen bersejarah bandara Kediri ini, saya ingat waktu itu Pak Susilo dulu datang ke saya dia bilang mau bangun lapangan terbang, tapi aturannya kita kita cari-cari lah," tambah Luhut.
![]() Bandara dhoho Kediri |
Siapakah Susilo?
Taipan Susilo Wonowidjojo tercatat sebagai pemiliki perusahaan rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Salah satu emiten rokok terbesar di Indonesia. Tercata, keluarga taipan ini seringkali masuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia.
Pada 2021 silam, majalah Forbes merilis jajaran Orang Terkaya di Indonesia dan pemilik GGRM tersebut berhasil menduduki urutan ke tujuh dengan kekayaan ditaksir hingga mencapai US$ 4,8 miliar atau setara dengan Rp 71,4 triliun (asumsi kurs Rp 14.882/US$).
Susilo Wonowidjojo kerap dikenal dengan Cai Daoping, merupakan anak ketiga dari Tjoa Jien Hwie alias Surya Wonowidjojo pendiri dari GGRM. Melansir laman resminya, GGRM telah berdiri sejak 1958 di Kediri, Jawa Timur.
Sejak 2008, pria kelahiran 18 November 202 ini menggantikan Rachman Halim Wonowidjojo memimpin Gudang Garam Group.
Sejak saat itu, bisnis rokoknya pun terus berkembang dan berhasil mengantarkan keluarga Wonowidjaja masuk ke dalam daftar deretan orang terkaya Indonesia pada 2013.
Ternyata, gurita bisnisnya tidak hanya rokok, tapi juga merambat menjadi pengembang jalan tol dan bandara di Kediri. Belakangan mereka juga mulai masuk ke bisnis kelapa sawit.
Per 24 Agustus 2022, GGRM memiliki kapitalisasi pasar sekitar Rp 48,29 triliun, berkurang dari Rp 50 triliun pada 29 Juli 2022.
Pembangunan Bandara Kediri
Sebenarnya, Luhut mengaku sempat pesimistis karena pembangunan bandara ini masih bisa terus dilanjutkan dengan koordinasi lintas kementerian dan lembaga.
"Memang banyak yang waktu itu agak pesimistis, sehingga kami saya ajak Menteri ATR/BPN, Menteri Perhubungan, dan Menteri Desa bersama saya, kita pergi ke sana bertemu dengan masyarakat bahwa value added yang diterima masyarakat. Saya juga bicara dengan tentara, Gubernur, Polisi segala macem supaya masalah pembebasan tanah. Itu yang menjadi isu," katanya.
![]() Fakta-fakta Bandara 'Konglomerat' Gudang Garam Layani Umrah |
Pembangunan bandara terus berlanjut meski sempat tertahan pada 2017 lalu, karena masalah pembebasan lahan. Dibantu dari tim task force Kemenko Marves untuk pembebasan lahan.
Investasi pembangunan Bandara Internasional Dhoho mencapai Rp 10,8 triliun, dengan rincian Rp 6,6 triliun pada tahap pertama, Rp 1,2 triliun tahap kedua, dan Rp 3 triliun tahap ketiga.
Kapasitas penumpang bandara untuk Tahap I mampu menampung 1,5 juta penumpang per tahun, tahap II 4,5 juta penumpang per tahun dan tahap III 10 juta penumpang per tahun.
Bandara ini ditargetkan beroperasi pada akhir 2023. Bandara diproyeksikan mampu melayani pesawat berbadan lebar (wide body aircraft) sejenis Boeing 777-300ER.
Hingga Juni 2022, progres pembangunan Bandara Internasional Dhoho Kediri secara keseluruhan sudah mencapai sekitar 50%. Untuk pekerjaan tanah progresnya telah mencapai 83,16%, pada sisi udara atau airside 15,35%, dan pada sisi darat atau landside 3,06%.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Usai Bertemu Luhut, Konglomerat Ini Bangun Bandara Tanpa APBN
