Internasional

Putin Buka Suara soal Kematian Ratu Elizabeth, Beri Pesan Ini

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Jumat, 09/09/2022 07:10 WIB
Foto: Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara selama pembicaraannya dengan Presiden Indonesia Joko Widodo di Kremlin pada 30 Juni 2022 di Moskow, Rusia. (Getty Images/Contributor)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan belasungkawa atas kematian Ratu Elizabeth II. Di kesempatan itu ia pun memberi pesan ke penguasa baru Inggris, Raja Charles III.

Ia berharap raja baru memiliki "keberanian dan ketahanan" setelah kematian ibunya. Pesan tersebut diampaikannya tak lama setelah pengumuman kematian.

"Peristiwa paling penting dalam sejarah Inggris baru-baru ini terjadi terkait erat dengan nama Yang Mulia (Elizabeth)," kata Putin, menurut sebuah pernyataan Kremlin pada Kamis waktu setempat, dilansir dari AFP Jumat (9/9/2022).


"Selama beberapa dekade Elizabeth II menikmati cinta dan rasa hormat rakyatnya serta otoritasnya di panggung dunia," tambahnya.

s President Vladimir Putin (L) stands by Britain's QueenElizabeth before they enter Buckingham Palace, London, June 24, 2003.Putin landed in Britain on Tuesday for a historic state visit that isaimed at repairing diplomatic damage from the Iraq war but is likely tosee more pomp than hard bargaining. REUTERS/Adam Butler/POOLMD" title="ratu elizabeth" />Foto: REUTERS/Adam Butler/POOL
Russia's President Vladimir Putin (L) stands by Britain's QueenElizabeth before they enter Buckingham Palace, London, June 24, 2003.Putin landed in Britain on Tuesday for a historic state visit that isaimed at repairing diplomatic damage from the Iraq war but is likely tosee more pomp than hard bargaining. REUTERS/Adam Butler/POOLMD

Sebelumnya, Elizabeth tutup usia pada Kamis siang waktu setempat. Sang ratu, penguasa terlama di Inggris dan pemimpin tertua di dunia, meninggal pada usia 96 tahun setelah kondisi kesehatannya semakin memburuk dalam beberapa waktu terakhir.

Diketahui, ia merupakan penguasa terlama di Inggris dan pemimpin tertua di dunia. Ia telah menderita apa yang disebut Istana Buckingham sebagai 'masalah mobilitas episodik' sejak akhir tahun lalu, yang memaksanya mengurangi keterlibatannya dalam acara publik.

Dalam kondisi seperti ini, Ratu Elizabeth telah ditempatkan di retret Balmoral yang terletak di Dataran Tinggi Skotlandia. Kemarin, sang ratu telah menerima audiensi dari Perdana Menteri (PM) Inggris yang baru, Liz Truss.

Kedatangan Truss untuk beraudiensi dengan ratu di Balmoral sendiri bukanlah kejadian yang lazim terjadi. Biasanya, audiensi terjadi di Istana Buckingham dan bukan di luar lokasi itu.

Momen terakhir peristiwa audiensi di luar Buckingham terjadi pada tahun 1952 di mana PM saat itu, Winston Churchill, bertemu ratu di Bandara Heathrow setelah kematian ayahnya, Raja George VI. Dalam momen dialog dengan ratu itu, Truss mengatakan seluruh negeri sangat prihatin dengan berita kesehatan Ratu Elizabeth yang memburuk.

Perlu diketahui kematian ratu juga langsung membuat Pangeran Charles langsung menjadi raja. Dalam permintaan terakhirnya beberapa waktu lalu istri Charles, Camilla, juga diangkat sebagai Permaisuri.

Permintaan tersebut disampaikan dalam sebuah pesan yang menandai peringatan 70 tahun sejak Ratu Elizabeth II pertama kali naik takhta pada tahun 1952. Masa kepemimpinannya rekor setelah melampau sang buyut Ratu Victoria, memerintah 63 tahun.


(tfa/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo Tiba di Rusia & Siap Kopdar Dengan Putin