
Jokowi Puji Sektor Pertanian: RI Swasembada Beras Sejak 2019

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo mengapresiasi pertumbuhan kinerja sektor pertanian yang mampu mencapai swasembada beras selama tiga tahun berturut-turut, sejak 2019 hingga 2021. Menurut Jokowi, capaian tersebut tak lepas dari perencanaan yang matang terkait pembangunan infrastruktur, seperti embung dan jaringan irigasi.
"Irigasi kita yang baru sudah 1,1 juta hektar sehingga kemarin kita mendapatkan penghargaan dari IRRI (International Rice Research Institute) yang menyatakan sistem ketahanan pangan kita baik dan mencapai swasembada beras sejak 2019," ungkap dia dikutip dari keterangannya, Kamis (8/9/2022).
Di samping itu, menurut Jokowi, ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan positif sehingga dalam kurun waktu 27 bulan terakhir neraca Indonesia selalu surplus. Padahal, kata dia, pandemi dan krisis global lainya membuat banyak negara tumbuh negatif.
"Sudah 27 bulan neraca kita selalu surplus yang sebelumnya selalu negatif," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, sektor pertanian harus mengarah pada sistem dan kelengkapan teknologi sehingga ke depan masuk pada ekosistem berbasis digital. Hal serupa juga harus didorong pada tingkat usaha kecil dan menengah UMKM.
"Digitalisasi ini penting karena berkaitan dengan ekonomi yaitu UMKM. Apalagi 61% UMKM kita ini berkontribusi pada PDB nasional sehingga dengan adanya keruwetan dunia ini, mereka harus didorong terus untuk bisa masuk ke ekosistem digital yang ada," katanya.
Jokowi juga mengajak pemerintah daerah untuk mengintervensi semua program strategis yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
"Memang ketakutan semua negara sekarang ini pertumbuhan ekonomi, inflasinya berapa. Kita juga kemarin berhitung dengan detail hitungan dari menteri-menteri naik di 1,8%. Karena itu kita harus intervensi, dengan pemerintah daerah harus ikut bergerak bantu tekan inflasi. Yang paling penting menurut saya jaga persatuan, jaga kesatuan kita bahu membahu untuk negara ini," jelasnya.
Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa sektor pangan merupakan sektor yang sangat penting dalam menunjang kehidupan. Karena itu, sektor pangan mutlak menjadi perhatian bersama dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional.
"Saya ingin katakan bahwa pangan itu segalanya. Kita negara keempat terbesar di dunia, memang tidak boleh setengah-setengah menghadapi dan tidak boleh salah menghitungnya, terutama bagi jajaran Kementan. Oleh karena itu, memang pangan untuk makan. Bukan hanya makan, tapi juga untuk kesehatan, ekonomi dasar yang memutar ekonomi lain. Sekarang semakin penting karena kita menghadapi climate change," katanya.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Target Produksi Komoditas Pangan Utama 2023, Cek!