Proyek 'Raksasa' di Bekasi Ini Bisa Selamatkan Ekspor RI
Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek Proving Ground atau Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) di Bekasi masih bakal dibangun pemerintah, yang direncanakan pada tahun depan. Proyek ini penting agar memperlancar proses standar kendaraan di ASEAN, dan mempermudah ekspor agar tak ada hambatan.
Mengutip paparan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Hendro Sugiatno, pada Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR RI, Rabu (7/9/2022). Rencananya proyek ini akan di groundbreaking atau peletakan batu pertama pada Januari 2023.
Adapun pembangunan proyek ini akan dilakukan dengan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU), yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kendaraan dan keselamatan kendaraan, mengurangi emisi, serta menyelaraskan persyaratan teknis produksi antara negara ASEAN.
"Juga meningkatkan ekspor melalui persetujuan jenis yang saling mengakui produk otomotif di ASEAN," kata Hendro dalam rapat.
Nilai investasi untuk pembangunan proyek ini diperkirakan mencapai Rp 1,74 triliun, dengan lama konsesi mencapai 17 tahun.
Adapun hitungan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 11% dan perkiraan Availability Payment atau skema pengembalian kepada investor sekitar Rp 340 miliar per tahun.
Saat ini pemerintah tengah menawarkan proyek ini pada sejumlah investor. Dimana pada Selasa (30/8/2022) lalu Menhub Budi Karya Sumadi membahas peluang kerja sama dengan Hungaria dalam lawatan ke beberapa negara Eropa.
Pemerintah juga sempat menawarkan proyek ini kepada pemerintah Jepang, untuk memberikan dukungan pembiayaan pada proyek Proving Ground.
(hoi/hoi)