RI Impor BBM Gede-gedean, Erick Thohir: Kita Gak Berdiam Diri

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
07 September 2022 18:00
Menteri BUMN Erick Thohir di acara Sarasehan 100 Ekonom. (CNBC indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir di acara Sarasehan 100 Ekonom. (CNBC indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Produksi minyak Indonesia sejak lebih dari 10 tahun lalu telah turun terus-menerus. Ditambah dengan tidak bertambahnya kapasitas kilang minyak, sehingga berdampak pada impor minyak dan produk minyak seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terus melejit tiap tahun.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Indonesia mengimpor BBM mencapai 22 juta kilo liter (kl) pada 2021, naik dari 20,8 juta kl pada 2020. Namun sebelum pandemi, impor BBM RI bahkan sempat mencapai di atas 30-an juta kl per tahun.

Besarnya impor BBM ini menandakan Indonesia masih bergantung pada sumber daya asing, sehingga beban negara ke depannya akan semakin sulit bila ketergantungan ini tidak diredam.

Melihat besarnya impor BBM RI, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pun mengaku pemerintah tidak akan berdiam diri. Menurutnya, pemerintah terus mendorong pengalihan penggunaan minyak ke sumber energi lainnya yang berasal dari dalam negeri.

Dia menyebut, pemerintah akan terus menggencarkan pemakaian kendaraan listrik, kompor listrik, hingga mengembangkan proyek gasifikasi batu bara yang bisa digunakan untuk mengganti Liquefied Petroleum Gas (LPG).

"Kita harus berubah, ini waktunya kita berubah dan kita gak mungkin sebagai negara besar mendiamkan impor yang berlebihan. Kalau impor BBM, kebayang gak gimana kita bisa jadi negara kuat, nah peta biru itu yang harus kita perbaiki," paparnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (07/09/2022).

Berdasarkan data Kementerian ESDM, impor BBM terbesar ada pada jenis bensin, mulai dari bensin dengan nilai oktan (RON) 88, 90, hingga 92.

Impor bensin RON 88 (dikenal dengan merek Premium) dan RON 90 (setara Pertalite) tercatat mencapai 8,14 juta kl, lalu RON 92 (setara Pertamax) sebesar 9,84 juta kl pada 2021. Adapun impor Solar atau gasoil pada 2021 tercatat sebesar 3,19 juta kl.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap! Bukan Arab, Impor Minyak Terbesar RI dari Tetangga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular