Pendaftar MyPertamina Tembus 2 Juta, Pertalite Jadi Dibatasi?

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
07 September 2022 14:30
Warga mengisi bensin di Kawasan SPBU Kuningan Rasuna Said, Jakarta, Selasa, 28/Juni/2022. PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Patra Niaga berencana mengatur pembelian Jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) Khusus Penugasan (JBKP) seperti Pertalite dan juga BBM Solar Subsidi. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Warga mengisi bensin di Kawasan SPBU Kuningan Rasuna Said, Jakarta, Selasa, 28/Juni/2022. PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Patra Niaga berencana mengatur pembelian Jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) Khusus Penugasan (JBKP) seperti Pertalite dan juga BBM Solar Subsidi. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) membeberkan konsumen yang mendaftarkan kendaraan roda empat sebagai pengguna Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar subsidi terus meningkat. Adapun hingga Selasa 6 September 2022, kendaraan yang didaftarkan telah mencapai 2 juta unit kendaraan.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menyebut antusiasme masyarakat dalam mendaftarkan kendaraannya sebagai pengguna Pertalite dan Solar cukup tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dari pendaftar dari Program Subsidi Tepat Sasaran MyPertamina yang dari ke hari terus mengalami peningkatan.

"Alhamdulillah kemarin sore kita sudah mencapai 2 juta kendaraan melalui program subsidi tepat. Antusiasme masyarakat cukup tinggi," ujar dia dalam sesi wawancara bersama CNBC Indonesia, Rabu (7/9/2022).

Lebih lanjut, Irto mengatakan pembukaan pendaftaran sejatinya sudah dimulai dari bulan Juli 2022 kemarin. Rata-rata masyarakat yang mendaftarkan kendaraannya kurang lebih telah tembus 100 ribu unit kendaraan setiap harinya.

Irto juga sebelumnya terus mengingatkan kepada masyarakat yang merasa berhak mendapatkan BBM subsidi agar segera mendaftarkan kendaraannya. Pertamina Patra Niaga juga saat ini sedang menguji coba kesiapan verifikasi QR Code di beberapa titik.

Ke depan, Program Subsidi Tepat ini akan disinergikan dengan regulasi penetapan penyaluran BBM subsidi yang ditentukan pemerintah. "Ini adalah langkah Pemerintah dan Pertamina dalam memastikan subsidi BBM menjadi lebih tepat sasaran, sebagai bentuk perlindungan kepada masyarakat yang memang berhak menikmati subsidi BBM, masyarakat rentan yang memang butuh energi dengan harga terjangkau untuk kebutuhan mereka," pungkas Irto.

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) belum bisa memastikan secara pasti apakah kebijakan pembatasan pembelian Pertalite bisa berjalan khususnya pada tahun ini, tatkala pemerintah sudah menaikkan harga BBM Pertalite dan Solar Subsidi.

Ditambah pemerintah juga akan mengalokasikan kuota tambahan untuk Pertalite dan Solar Subsidi, sehingga kuota untuk konsumsi masyarakat sampai akhir tahun dipastikan aman. "Saya juga belum tahu (bisa diterapkan tahun ini). Kita tunggu saja," terang Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman kepada CNBC Indonesia, Senin (5/9/2022).

Nah, berdasarkan informasi yang diterima CNBC Indonesia, sudah tidak adalagi pembahasan mengenai pembatasan pembelian tersebut tatkala BBM Pertalite dan Solar Subsidi sudah mengalami kenaikan.

Implementasi pembatasan pembelian Pertalite dan Solar Subsidi dinilai akan sulit berjalan karena akan membuat keributan di jalan dan menimbulkan banyak moral hazard. Dalam informasi yang disebutkan juga bahwa aplikasi MyPertamina akan dibiarkan berjalan, namun tidak sebagai mandatory atau kewajiban.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tembus 1 Juta, Mobil Umum & Pribadi Ramai Daftar MyPertamina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular