Internasional

Ukraina Makin Gahar 'Gebuk' Rusia, Tembak 5 Rudal Putin

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Rabu, 07/09/2022 11:06 WIB
Foto: Kapal perusak anti-kapal selam Marsekal Shaposhnikov Rusia menembak selama latihan militer 'Vostok-2022' (Timur 2022) di Peter the Great Gulf of the Sea Jepang di luar kota Vladivostok, Rusia, Senin (5/9/2022). Latihan militer gabungan itu diikuti oleh negara-negara yang bersahabat dengan Rusia seperti China, Belarusia, India, Mongolia dan Suriah. Lebih dari 50.000 tentara dan lebih dari 5.000 unit peralatan militer, termasuk 140 pesawat dan 60 kapal, dilibatkan dalam latihan tersebut. (Photo by KIRILL KUDRYAVTSEV/AFP via Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasukan Ukraina semakin gahar dalam merebut kembali wilayahnya dari Rusia. Terbaru, Presiden Volodymyr Zelenskiy mengatakan pasukannya berhasil menembak jatuh lima rudal jelajah Kremlin di wilayah selatan pada Selasa waktu setempat.

"Pagi ini saja, lima dari enam rudal X-101 Rusia jatuh," kata Zelenskiy dalam pidato malam, melansir Reuters, Rabu (7/9/2022).

"Ini adalah kerugian yang mahal bagi Rusia dan ini menyelamatkan banyak nyawa Ukraina. Empat dari rudal ini dijatuhkan oleh distrik komando udara 'Selatan'."


Sebenarnya pejabat Ukraina tidak memberikan rincian spesifik. Namun dari beberapa posting di media sosial terutama blog militer dan saksi, pertempuran yang dimaksud diyakini terjadi di sekitar Balakliia.

Kota ini berada di timur di antara Kharkiv dan Izyum yang dikuasai Rusia. Ini juga menjadi kota dengan pusat kereta api utama, di mana Moskow memasok pasukannya.

Di sisi lain, kemajuan serangan Ukraina ke Rusia juga dikabarkan di di wilayah Kherson selatan. Sejumlah laporan terbatas dibuat Ukraina. 

"Pengumuman kemajuan Ukraina secara simultan ... merupakan indikasi bahwa pasukan Rusia mengalami kesulitan memperkuat di sepanjang garis depan," kata Mark Hertling, pensiunan mantan komandan pasukan darat Amerika Serikat (AS) di Eropa.

"Ini menegaskan ketidakmampuan RU untuk manuver pasukan antara lokasi teater dan dalam 'sikap' pertahanan pasukan mereka untuk melawan tindakan ofensif Ukraina," tambahnya.

Sebenarnya melemahnya serangan Rusia telah dikabarkan sejak akhir Agustus. Namun belum terlihat ada tanda-tanda perang dengan Ukraina akan segera berakhir.

Kepala Badan Intelijen Ukraina, Kyrylo Budanov, mengatakan Rusia sudah memperlambat serangannya. Ini karena dua penyebab utama yakni kelelahan moral dan fisik, serta basis sumber daya yang habis.

"Rusia agak serius memperlambat tempo serangannya," Kyrylo , dikutip laman yang sama.

Rusia menyerang Ukraina sejak 24 Februari. Dalam data terakhir, pasukan Rusia menguasai wilayah selatan, termasuk di sepanjang pantai Laut Hitam dan Laut Azov, dan sebagian wilayah Donbas timur, yang terdiri dari provinsi Luhansk dan Donetsk.

Di data terbaru HAM PBB, awal September ini, tercatat 5.587 warga sipil meninggal dan 7.890 terluka sejak serangan Rusia 24 Februari. Namun, angka kematian diyakini lebih banyak dari itu.

Perang Rusia di Ukraina telah membuat 17,7 juta orang membutuhkan bantuan. PBB juga memperingatkan bahwa krisis akan makin teras memukul warga di musim dingin yang segera datang.


(tfa/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Abaikan Ultimatum Trump, Rusia Tetap Serang Drone ke Ukraina