FOTO Internasional

Air Laut Tumpah, Potret Ngeri Topan Hinnamnor Hantam Korsel

Yonhap/via REUTERS, CNBC Indonesia
Selasa, 06/09/2022 09:00 WIB

Topan Hinnamnor melanda wilayah Korea Selatan (Korsel). Ini menyebabkan hujan lebat dan angin kencang, menghancurkan pohon, jalan, serta listrik padam.

1/5 Gelombang yang disebabkan oleh Topan Hinnamnor menghantam tepi pantai di Busan, Korea Selatan, Selasa (6/9/2022). (Yonhap/via REUTERS)

Gelombang yang disebabkan oleh Topan Hinnamnor menghantam tepi pantai di Busan, Korea Selatan, Selasa (6/9/2022). Topan Hinnamnor telah mendarat dan keluar dari Korea Selatan, dengan membawa badai yang paling kuat. (Yonhap/via REUTERS)

2/5 Gelombang yang disebabkan oleh Topan Hinnamnor menghantam tepi pantai di Busan, Korea Selatan, Selasa (6/9/2022). (Yonhap/via REUTERS)

Hinnamnor menghantam pukul 4:50 pagi waktu setempat, kata Administrasi Meteorologi Korea. Sebelumnya, badan tersebut telah memperingatkan potensi korban dari apa yang diperkirakan menjadi badai paling kuat yang pernah melanda negara itu. (Yonhap/via REUTERS)

3/5 Gelombang yang disebabkan oleh Topan Hinnamnor menghantam tepi pantai di Busan, Korea Selatan, Selasa (6/9/2022). (Yonhap/via REUTERS)

Badai itu terjadi hanya beberapa minggu setelah ibu kota Seoul dan daerah-daerah sekitarnya dihantam oleh hujan deras yang menyebabkan banjir bandang dan menewaskan sedikitnya 14 orang. (Yonhap/via REUTERS)

4/5 Gelombang yang disebabkan oleh Topan Hinnamnor menghantam tepi pantai di Busan, Korea Selatan, Selasa (6/9/2022). (Yonhap/via REUTERS)

Badan cuaca Korea Selatan mengatakan Hinnamnor - membawa hujan lebat dan angin hingga 144 kmh - bergerak ke timur laut menuju laut lepas setelah merumput di pulau resor selatan Jeju dan mendarat di dekat pelabuhan daratan Busan sebelumnya pada Selasa. (Yonhap/via REUTERS)

5/5 Gelombang yang disebabkan oleh Topan Hinnamnor menghantam tepi pantai di Busan, Korea Selatan, Selasa (6/9/2022). (Yonhap/via REUTERS)

Kementerian Keamanan mengatakan lebih dari 3.400 orang di wilayah selatan terpaksa mengungsi dari rumah mereka karena masalah keamanan dan bahwa para pejabat menyarankan atau memerintahkan 14.000 orang lagi untuk mengungsi. Sedikitnya lima rumah dan bangunan terendam atau hancur, dan sejumlah jalan rusak. (Yonhap/via REUTERS)