Efek Berantai BBM, Bus Wisata Bali Naikkan Harga Sampai 50%

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
05 September 2022 19:21
Destinasi wisata di Bali. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Destinasi wisata di Bali. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha angkutan pariwisata di Bali bakal meningkatkan harga tarif jasa, menyusul kenaikan BBM subsidi. Setidaknya disepakati bakal mengalami kenaikan hingga 40%.

Anggota Bidang Umum dan Media, Angkutan Pariwisata Bali (Pawiba) Wayan Thomas B. mengatakan sudah memperhitungkan kenaikan harga BBM sebesar 32%, termasuk upah sopir yang juga akan naik, serta perawatan angkutan.

"Setidaknya kita naik 40% sudah pasti, tapi naik maksimal 50% karena ada beban dari sparepart naik 25%, sopir juga naik sebelum pengumuman BBM," kata Thomas kepada CNBC Indonesia, Senin (5/9/2022).

Dia mencontohkan untuk bus Medium yang biasanya di hanya Rp 1,3 - 1,4 juta, nantinya angkutan pariwisata di Bali akan menerapkan harga RP 1,7 - 1,8 juta.

Menurut Thomas itu akan mempengaruhi permintaan melihat banyak mitra travel agent di Bali dan hotel meminta agar tidak terlalu tinggi hanya 30%.

"Yang menghidupi kita itu EO-EO, Hotel dan mitra di lokal, demand pasti turun," katanya.

Selain itu Thomas juga mengaku 'miris' dengan kondisi ini melihat permintaan angkutan pariwisata belum meningkat signifikan. Meski sudah ada lonjakan turis di Bali juga acara penunjang Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali.

"Jadi semua acara KTT G20 ini create by central, pengusaha di Bali hanya menunggu euforia tambahan. kita nggak menikmati kue ini. semoga jadi kita berharap ini semoga cepat berlalu saja baru pulihkan lagi pariwisata di Bali," katanya.

Untuk diketahui pemerintah menaikkan BBM subsidi per 3 September 2022 kemarin. Dimana harga solar subsidi naik 32% Rp 6.800 per liter dan Pertalite 31,7% menjadi Rp 10.000 per liter.


(hoi/hoi) Next Article Penghapusan BBM Sudah Lama Diusulkan, Tak Cuma Saat G20 Bali

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular