Sri Mulyani Was-was! RI Bakal Kena Sial Dunia Kacau Balau

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
Senin, 05/09/2022 11:19 WIB
Foto: Konferensi Pers Tindak Lanjut Hasil Rakor KemenkoPerekonomian terkait Kebijakan Subsidi BBM (Tangkapan Layar Youtube Kementerian Keuangan RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Situasi dunia yang kacau balau akan berdampak negatif terhadap anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2023, khususnya dari sisi penerimaan. Setoran negara diperkirakan tidak akan secemerlang tahun ini.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (5/9/2022)


"Setiap kali ada boom commodity, totally penerimaan melonjak, atau meledak atau kemudian pingsan. Ini situasi tantangan dalam pengelolaan keuangan negara," jelasnya.

Dunia yang kacau balau ditandai dengan pandemi covid-19 yang belum sepenuhnya usai. Belum lagi perang Rusia dan Ukraina yang tidak tahu kapan akan berakhir juga ancaman krisis di banyak negara dan berpotensi menciptakan stagflasi global.

"Kondisi perekenomian yang terus pulih diwarnai adanya risiko baru dari inflasi global yang meningkat, diikuti peningkatan suku bunga dan pengetatan likuiditas dan krisis utang di dunia, dan juga akan menimbulkan dampak ke pemulihan ekonomi," kata Sri Mulyani.

Foto: Penerimaan Perpajakan (Tangkapan Layar)
Penerimaan Perpajakan (Tangkapan Layar)

Tahun 2023, target penerimaan perpajakan adalah Rp 2.016,9 triliun. Sedikit lebih tinggi dari outlook realisasi penerimaan pada 2022 yang sebesar Rp 1.924,9 triliun. Padahal tahun ini pertumbuhan perpajakan bisa mencapai 24,4% dan 2021 pertumbuhannya mencapai 20,4%.

"Penerimaan pajak harus bisa dinetralisir dengan pembiayaan. Baseline penerimaan pajak relatif makin luas dan kuat, sehingga tak tergantung dengan shock yang sifatnya bisa mempengaruhi keseluruhan," pungkasnya.


(mij/mij)