2 Hari BBM Naik, Daging Sampai Rokok Terbang, Pedagang Sedih

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
05 September 2022 11:37
Penjualan daging ayam di pasar Mawar, Kota Bogor, Senin (5/9/22). (CNBC Indonesia/ Ferry Sandi)
Foto: Penjualan daging ayam di pasar Mawar, Kota Bogor, Senin (5/9/22). (CNBC Indonesia/ Ferry Sandi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Belum 2x24 jam sejak pemerintah memutuskan harga 2 jenis bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan 1 jenis BBM nonsubsidi naik, terpantau harga kebutuhan pokok sudah mulai merangkak. Pedagang mengaku mulai merasakan dampaknya.

Salah satu komoditas yang mengalami kenaikan harga adalah daging ayam. Pedagang mengungkapkan bahwa kenaikan harga tersebut sudah dimulai per hari ini.

"Ayam kemarin saya jual masih Rp 38.000/Kg, sekarang sudah Rp 40.000/Kg. Mulai kerasa perubahannya, naik Rp 2.000 kan lumayan," kata Wari, pedagang daging ayam di pasar Mawar, Kota Bogor, Senin (5/9/22).

Kenaikan harga terjadi pada daging ayamnya, sementara untuk kikil dan paru masih stabil. Misalnya harga kikil Rp 20.000/kg, atau Rp 5.000 per 250gram.

Meski baru daging yang merangkak naik, pedagang khawatir dagangannya semakin sepi terjual. Pasalnya, setelah isu kenaikan harga BBM muncul sejak bulan lalu, penjualan cenderung menjadi sepi. Ada ketakutan dari masyarakat untuk membelanjakan uangnya, sehingga penjualan menurun.

"Sebelumnya menjual sampai 100 kg, sekarang 50 kg juga belum tentu habis. Mau bawa banyak juga takut nggak habis, makanya bawa seadanya dulu," kata Wari.

Selain daging ayam, harga barang lainnya juga sudah mulai merangkak naik, bahkan sampai rokok pun mengalami kenaikan harga. Pedagang mengungkapkan bahwa kenaikannya dimulai per hari ini.

"Ada beberapa yang harganya mulai naik, kaya rokok-rokok aja ini sudah mulai naik dikit-dikit, misalnya Filter-Super ini kemarin modal Rp 19.000, hari ini sudah Rp 20.000/bungkus, mulai hari ini, kemarin-kemarin belum," kata pegawai Toko Grosir Kiki, Tisna kepada CNBC Indonesia, Senin (5/9/22).

Penjualan daging ayam di pasar Mawar, Kota Bogor, Senin (5/9/22). (CNBC Indonesia/ Ferry Sandi)Foto: Penjualan daging ayam di pasar Mawar, Kota Bogor, Senin (5/9/22). (CNBC Indonesia/ Ferry Sandi)
Penjualan daging ayam di pasar Mawar, Kota Bogor, Senin (5/9/22). (CNBC Indonesia/ Ferry Sandi)

Dari harga tersebut umumnya pedagang mengambil margin yang tidak besar, yakni di kisaran 10% atau Rp 2.000/bungkus. Setelah ada kenaikan harga, maka pedagang perlu menyesuaikan harganya kepada konsumen.

Penyesuaian harga juga harus dilakukan oleh pedagang lainnya, misalnya pedagang sapi. Imbas kenaikan harga BBM, harga daging sapi pun merangkak naik.

"Daging sapi dari Rp 130.000-135.000/kg, sekarang tembus Rp 140.000/kg," kata pedagang daging sapi, Dodi.


(dce) Next Article Harga Sembako DKI Naik & Telur Rekor Lagi, Efek BBM Mau Naik?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular