Pertanda Apa? Sudah 5 Bulan, Harga Sembako Dunia Turun Terus
Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi pangan dan pertanian dunia, Food and Agriculture Organization (FAO) mencatat, indeks harga pangan global melanjutkan penurunan selama 5 bulan beruntun.
Dalam rilis hari Jumat, 2 September 2022 waktu setempat, FAO mencatat, Indeks Harga Pangan rata-rata di bulan Agustus turun 2,7 poin (1,9%) ke 138,0 poin dari posisi bulan Juli di 140,7 poin.
Sejak awal tahun 2022, Indeks Harga Pangan global-FAO mencapai puncak di bulan Maret, yang mencapai 159,7 poin. Yang kemudian turun di bulan April ke 158,4 poin hingga ke level saat ini.
Hanya saja, jika dibandingkan posisi Agustus 2021 yang berada di level 128,0 poin, indeks tahun ini masih lebih tinggi sekitar 10,1 poin atau 7,9%.
Semua subindeks mengalami penurunan di bulan Agustus 2022 dari posisi Juli 2022. Dengan indeks harga daging turun ke 122,7 poin, susu turun ke 143,5 poin, serealia (biji-bijian) turun ke 145,2 poin, minyak nabati turun ke 163,3 poin, dan gula turun ke 110,4 poin.
Indeks harga pangan biji-bijian turun 2,0 poin dari posisi Juli 2022 ke 145,2 poin di bulan Agustus 2022. Dilaporkan, indeks harga gandum turun 5,1% di bulan Agustus. Menyusul membaiknya prospek produksi, terutama di Kanada, AS, juga Rusia. Serta kembali dibukanya ekspor dari Ukraina.
Hanya saja, indeks harga global masih lebih mahal 10,6% pada Agustus 2022 dibandingkan Agustus 2021. Harga jagung juga dilaporkan lebih mahal 1,5% akibat ekspektasi penurunan produksi di Uni Eropa dan AS akibat kekeringan. Sedangkan indeks harga beras dilaporkan tak alami perubahan signifikan.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) juga melaporkan, sepanjang bulan Agustus 2022, Indonesia mengalami deflasi 0,21% secara bulanan. Meski masih inflasi 4,69% secara tahunan.
"Belum pulihnya rantai pasok mempengaruhi harga internasional. Harga pangan cenderung turun, tapi masih di level tinggi. Kita juga perlu memperhatikan impor bahan baku, nilainya terus mengalami peningkatan. Pelemahan nilai tukar dan tingginya harga akan menjadi beban bagi pelaku industri dalam negeri," kata Margo dikutip Sabtu (3/9/2022).
"Untuk produk hortikultura, ini memasuki masa panen. Bawang merah, cabai, beberapa sentra produksi sudah mulai panen. Ini akan memengaruhi inflasi dalam negeri," tambahnya.
(dce/dce)