
'Panic Buying' Pertalite Terjadi, Ini Imbauan Pengusaha SPBU

Jakarta, CNBC Indonesia - Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) menyebut rencana kenaikan harga BBM bersubsidi jenis Pertalite maupun Solar telah membuat geger di kalangan masyarakat. Rencana kenaikan harga BBM tersebut membuat warga panik dan langsung memborong BBM subsidi di SPBU.
Ketua Hiswana Migas DPD III Juan Tarigan menyadari telah terjadi 'panic buying' di masyarakat. Hal tersebut seiring dengan banyaknya pejabat yang turut berkomentar mengenai rencana kenaikan harga BBM.
"Panic buying sebenarnya ini kontribusinya dari pemerintah dengan statement-statement pejabatnya yang bilang di media bahwa Pertalite dan Solar sebentar lagi naik/minggu ini naik, dan lain-lain. Hal ini justru pemicu utamanya," kata Juan kepada CNBC Indonesia, Jumat (2/9/2022).
Oleh sebab itu, langkah yang dilakukan para pemilik SPBU yakni antara lain dengan memberikan informasi ke masyarakat bahwa tidak perlu 'panic buying'. Pasalnya, pengusaha SPBU menjamin ketersediaan BBM.
"Terkait dengan antisipasi, yang bisa kami lakukan saat ini adalah memberikan informasi ke masyarakat bahwa tidak perlu panic buying karena stok dijamin aman," ungkapnya.
Sementara itu, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting juga menjamin bahwa stok BBM nasional saat ini masih dalam kondisi aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
"Stok nasional kita dalam posisi aman. Pertalite ada di posisi 19 hari dan Solar 21 hari, dan terus diproduksi," ujarnya.
Untuk diketahui, Pertamina mencatat kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite hingga akhir Agustus ini tinggal tersisa 3,55 juta kilo liter (kl) dari alokasi kuota yang ditetapkan tahun ini sebesar 23,05 juta kl.
Sementara, untuk penyaluran Solar Subsidi sendiri sudah mencapai 10,9 juta kl dari yang ditetapkan sebesar 14,9 juta kl. Artinya, sisa kuota Solar Subsidi hanya tersisa 4 juta kl saja.
(wia) Next Article Benarkah BBM Pertalite Langka? Ini kata Pengusaha BBM Swasta