Harga Pertalite & Solar Akan Naik, LPG 3 Kg Siap-Siap Nyusul?
Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam waktu dekat ini pemerintah dikabarkan akan segera mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis bensin Pertalite (RON 90) dan Solar bersubsidi.
Sinyal kenaikan harga BBM bersubsidi ini semakin menguat saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk menambah anggaran bantuan sosial (bansos). Keputusan penambahan bansos ini terjadi pada saat rapat terbatas bersama jajaran menterinya pada Senin (20/08/2022).
Total dana bansos yang ditambah mencapai Rp 24,17 triliun, di mana dari jumlah tersebut sebanyak Rp 12,4 triliun untuk bantuan langsung tunai (BLT), dan Rp 9,6 triliun untuk bantuan subsidi gaji bagi para pekerja yang memiliki penghasilan di bawah Rp 3,5 juta per bulan.
Rencana kenaikan harga Pertalite dan Solar subsidi ini tak pelak dipicu oleh kenaikan harga minyak mentah dunia yang sempat melonjak di atas US$ 100 per barel. Akibatnya, harga keekonomian BBM pun melonjak signifikan. Namun, dengan masih ditahannya harga jual ke masyarakat, pemerintah pun harus menanggung beban selisih harga jual di masyarakat dengan harga keekonomian seharusnya. Tak pelak, subsidi BBM pun melonjak tajam.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sempat menyebutkan bahwa harga keekonomian Pertalite saat ini sebesar Rp 14.450 per liter, sedangkan Solar sebesar Rp 13.950 per liter. Bila harga Pertalite ini jadi dinaikkan menjadi Rp 10.000 per liter, artinya masih ada selisih yang harus disubsidi pemerintah.
Sri Mulyani juga mengungkapkan bahwa akibat lonjakan harga minyak mentah dunia sejak awal tahun akibat adanya perang Rusia-Ukraina, serta lonjakan konsumsi BBM, maka anggaran subsidi dan kompensasi BBM 2022 ini diperkirakan akan melonjak drastis menjadi Rp 698 triliun dari Rp 152,5 triliun pada awal APBN 2022 ditetapkan, meski kemudian direvisi naik menjadi Rp 502,4 triliun berdasarkan Peraturan Presiden No.98/2022.
Apakah lonjakan subsidi tersebut juga bisa berdampak pada kenaikan harga LPG bersubsidi tabung 3 kg di masyarakat?
Menurut beberapa sumber CNBC Indonesia, pemerintah tidak berencana untuk menaikkan harga LPG 3 kg dalam waktu dekat. Harga LPG 'melon' di masyarakat masih tetap sama. Pemerintah dikabarkan kemungkinan hanya akan menaikkan harga BBM bersubsidi, Pertalite dan Solar.
"Untuk harga LPG 3 kg nggak (naik)," ujar sumber CNBC Indonesia, dikutip Kamis (1/8/2022).
Beberapa bulan lalu, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sempat mengungkapkan kemungkinan akan dinaikkannya harga LPG bersubsidi tabung 3 kg.
Luhut mengatakan, rencana kenaikan harga LPG bersubsidi ini akan dilakukan secara bertahap. Pasalnya, sejak 2007 harga LPG bersubsidi ini tidak mengalami kenaikan.
"Jadi overall ya akan terjadi nanti, karena itu Pertamax, Pertalite dengan juga Premium belum, mengenai gas (LPG) yang 3 kg itu kita bertahap. Jadi 1 April, nanti Juli, nanti bulan September, itu semua bertahap dilakukan oleh pemerintah," tuturnya usai uji coba pengoperasian Light Rail Transit (LRT) di Stasiun Harjamukti, Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (1/4/2022).
Di sisi lain, Pertamina pun telah menaikkan beberapa kali harga LPG non subsidi sejak akhir tahun lalu, baik tabung 3 kg berwarna pink, 5,5 kg, maupun 12 kg.
Pada 10 Juli 2022 Pertamina telah menaikkan kembali harga LPG non subsidi. Adapun untuk LPG 3 kg non subsidi berwarna pink dipatok menjadi Rp 58 ribu per tabung.
Sementara untuk harga LPG 5,5 kg naik menjadi Rp 100.000 - Rp 127.000 per tabung. Sedangkan untuk LPG 12 kg rata-rata harganya mencapai Rp 213.000 - Rp 270.000 per tabung, dilihat berdasarkan wilayahnya.
(wia)