
Pabrik Mobil Kasih Warning Soal Pembatasan BBM Via CC Mobil

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah bukan hanya bakal menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi yakni Pertalite dan Solar, melainkan juga membatasinya untuk kalangan tertentu, yakni untuk pertalite hanya untuk mobil dengan kapasitas mesin di bawah 1.400 cc.
Kebijakan ini seperti bakal menguntungkan kendaraan di segmen Low Cost Green Car (LCGC) dan city car hatchback, dimana sebagian besar mobilnya memiliki mesin 1.200 cc dan 1.500 cc. Banyak pengguna taksi online juga menggunakan kendaraan di jenis ini.
Namun, Gaikindo menilai seharusnya masyarakat menggunakan BBM sesuai ketentuan kendaraan, dimana saat ini pabrikan otomotif sudah mengikuti ketentuan Euro 4, masyarakat pun didorong untuk menggunakan Pertamax.
"Dia mau hemat bahan bakar, tapi mobilnya rusak gimana? Artinya warranty ngga berlaku. Kan di tempat pengisian hanya menggunakan BBM sesuai spesifikasi," kata Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara kepada CNBC Indonesia, Kamis (1/9/22).
Masyarakat seharusnya sudah beralih ke BBM yang sesuai persyaratan Euro 4. Apalagi setelah keluarnya Peraturan Menteri lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 tentang baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O standar emisi di Tanah Air menjadi Euro 4.
"Kita sejak 2018 sudah Euro 4, jadi udah nggak soal size engine, tapi spesifikasi bahan bakar yang diperlukan untuk mobil. Nah mobil yang sudah dibuat sejak 2018 persyaratannya harus di atas Pertalite, Pertamax lah Ron-nya. itu yang ditetapkan pemerintah dan sudah lama. Dan diesel juga sudah ditetapkan Euro 4 sejak 7 April 2022, harusnya nggak ada isu di situ," katanya kepada CNBC Indonesia, Kamis (1/9/22).
Jika masyarakat sudah mengikuti ketentuan ini sejak lama, seharusnya konsumsi Pertalite tidak begitu tinggi. Nyatanya, kuota bensin Pertalite telah terserap 16,84 juta kilo liter (kl) atau 73% dari kuota yang dialokasikan tahun ini sebesar 23,05 juta kl. Konsumsi Pertalite hingga akhir tahun ini diperkirakan bisa mencapai 29,07 juta kl atau 126% dari kuota.
"Masyarakat ini kan karena ada yang murah pakai itu. Padahal sebetulnya bukan peruntukannya. Kemudian ada gini ribut lagi padahal nggak ikutin ketentuannya," ujar Kukuh.
(hoi/hoi) Next Article Resmi! Pertamina Turunkan Harga BBM Pertamax Cs