Kuota Pertalite & Solar Bakal Habis Oktober, Kalau LPG 3kg?
Jakarta, CNBC Indonesia - Kuota bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar Subsidi diprediksi akan habis pada Oktober ini. Terutama jika pemerintah tidak melakukan upaya pengendalian serta penambahan kuota.
Lantas dengan kondisi kuota Pertalite dan Solar yang semakin menipis, bagaimana kabar dari stok LPG 3 Kg di dalam negeri? Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Abra Talattov menilai stok untuk LPG 3 Kg diprediksi masih aman hingga jelang akhir tahun ini.
Pasalnya, tingkat konsumsi LPG 3 Kg cukup berbeda jika dibandingkan dengan konsumsi BBM yang mengalami lonjakan. Menurut Abra, penjualan LPG 3 Kg relatif stagnan jika dibandingkan dengan BBM.
"Karena LPG ini kan cuma di rumah tangga artinya pertumbuhan gak setinggi konsumsi BBM. Intensitas memasak rumah tangga kan stagnan, maksudnya perubahan gak signifikan," kata Abra kepada CNBC Indonesia, Kamis (1/9/2022).
Adapun jika dibandingkan tahun 2021, volume kuota LPG 3 Kg untuk tahun ini justru mengalami peningkatan sebesar 3,3%. Realisasi penyaluran LPG 3 Kg pada tahun 2021 sebesar 7,5 juta metrik ton, sementara kuota tahun ini ditetapkan sebesar 8 juta metrik ton.
Abra menyadari terdapat perpindahan atau migrasi dari penggunaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) non subsidi ke LPG melon 3 kilogram Kg atau gas melon. Terutama setelah Pertamina menaikkan harga LPG non subsidi beberapa bulan lalu. Namun demikian, jumlahnya hanya sekitar 2% saja, "Pasca kenaikan non subsidi itu terjadi kenaikan LPG 3 Kg sebesar 2%. Jadi shiftingnya itu terjadi tapi gak besar.
Kondisi itu cukup jauh apabila dibandingkan dengan Pertalite. Ketika Pertamax mengalami penyesuaian harga dari yang semula Rp 9.000 per liter menjadi Rp 12.000 per liter, pengguna Pertalite naik sebesar 14%.
"Jadi agak beda nih karena disparitasnya cukup besar dan kalau LPG ini kan untuk masyarakat rumah tangga dan pelaku usaha yang gunakan gas besar kan gak mungkin tiba tiba ganti LPG 3 Kg," katanya.
Seperti diketahui, PT Pertamina (Persero) mencatat sampai pada Juli 2022 ini, kuota Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP) yakni RON 90 atau Pertalite tersisa 6,2 juta Kilo Liter (KL) dan Jenis BBM Tertentu (JBT) yakni Solar Subsidi tersisa 5,1 juta KL.
Jika kuota BBM Pertalite dan Solar Subsidi tak ada pengendalian, maka dipastikan kedua kuota BBM tersebut habis pada Oktober dan November 2022 ini.
"Kalau tidak dilakukan pengendalian, ya bisa begitu (habis) di antara Oktober-November," kata Saleh Abdurrahman Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), kepada CNBC Indonesia, Kamis (11/8/2022).
(pgr/pgr)