Bersyukur Tinggal di RI, BBM Singapura Hampir Rp 40 Ribu
Jakarta, CNBC Indonesia - Kenaikan harga bahan bakar mintak (BBM) jadi wacana panas di Indonesia. Subsidi dan kompensasi yang meledak hingga Rp 502,4 trillion menjadi penyebab.
Ini merupakan kenaikan tiga kali lipat dari target di APBN awal. Kenaikan harga minyak akibat geopolitik global, perang Rusia-Ukrania, menjadi alasan.
Berbeda dengan Indonesia, salah satu tetangga RI, yakni Singapura tidak memberikan subsidi harga BBM. Alhasil, harga BBM-nya tergolong tinggi karena terus menyesuaikan dengan harga pasar.
Lalu bagaimana harga BBM di sana?
Dari data motorist.sg/petrol-prices, BBM di Singapura terdiri dari beberapa, di antaranya Diesel, bensin RON 92, RON 98 dan bensin Premiun. Diesel merupakan yang terendah sementara Premium yang termahal
Dikutip Kamis (1/9/2022), Diesel dipatok dengan harga 2,87-2,88 dolar Singapura atau Rp 30.422-Rp 30.528 per liter (kurs Rp 10.600). Sementara RON 92 setara Pertamax senilai 2,8-2,83 dolar Singapura atau Rp 29.680-Rp 29.998 per liter.
RON 98 setara Pertamax Turbo berada di harga 3,32-3,37 dolar Singapura atau Rp 35.192-Rp 35.722 per liter. Sementara yang Premiun, dari 3,48-3,59 dolar Singapura atau Rp 36-38 ribu per liter.
Mahalnya harga juga ditegaskan Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryopratomo ketika ditemui di Singapura, Senin lalu.
"Di Singapura tidak ada subsidi. Jadi yang terjadi di internasional pasti langsung berpengaruh," katanya.
Meskipun demikian, ujarnya, ada bantuan pemerintah yang diberikan langsung untuk masyarakat golongan bawah yang ditransfer langsung ke rekening masing-masing. Hal tersebut dilakukan demi menjaga daya beli kendati harga-harga melambung tinggi.
Hanya saja, lanjutnya, kenaikan harga BBM yang signifikan tetap dirasakan cukup berat oleh sebagian masyarakat.
"Kolega saya yang akhirnya menjual mobil pribadi dan beralih ke transportasi publik," tuturnya lagi.
(sef/sef)