Mentan Was-was 2023 Bukan Gelap Biasa, Krisis Kian Beringas?

Damiana Cut Emeria, CNBC Indonesia
Rabu, 31/08/2022 11:50 WIB
Foto: Ilustrasi bahan pangan (23/2/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, tantangan pertanian ke depan tidak ringan. Hal itu, kata dia, bahkan sudah berulang kali diperingkatkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Tantangan pertanian ke depan tidak ringan. Tahun 2023 itu menurut IMF dan Bapak Presiden selalu memberikan arahan bahwa dark significant. Bukan gelap biasa," kata Syahrul saat rapat kerja bersama Komisi IV DPR, Rabu (31/8/2022).

"Karena itu, pertanian tidak boleh abai," tambahnya.


Syahrul menuturkan, saat ini, dari pantauan kondisi di lapangan, petani dan kelompok tani cukup merespons semua aktivitas (program pertanian).

"Sekarang, semua bupati dan gubernur pun berlomba ingin memberikan support. Karena tantangan ke depan memang sangat besar untuk kita. Kami nggak akan basa-basi, nggak akan keluar dari komitmen. Namun, tentu saja normatif dan sesuai kemampuan kami," pungkas Syahrul.

Sementara itu, Syahrul memaparkan, target produksi pangan yang menjadi sasaran Kementerian Pertanian untuk Tahun Anggaran tahun 2023.

Berikut rincian target komoditas utama tahun 2023:

- padi 54,5 juta ton
- jagung 23,05 juta ton
- kedelai 590 ribu ton
- cabai 2,93 juta ton
- bawang merah 1,71 juta ton
- bawang putih 45.450 ton
- kopi 810 ribu ton
- kelapa 2,99 juta ton
- kakao 780 ribu ton
- tebu 37,15 juta ton
- daging sapi/ kerbau 465.150 ton.


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pulau Buru Bangkit, Genjot Hilirisasi dan Pertanian