
Kata Sri Mulyani Banyak Negara Pening bak Buah Simalakama!

Jakarta, CNBC Indonesia - Sederet negara dihadapkan pada keputusan sulit dalam mengelola perekonomian di tengah ketidakpastian. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bahkan menganggap pilihan kebijakan tersebut bak buah simalakama.
"Terus terang kalau membaca berita internasional, bank-bank sentral di negara maju dihadapkan pada situasi yang luar biasa rumit," ujarnya dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR, Selasa (30/8/2022)
"Respons inflasi dengan pengetatan moneter, konsekuensi ancaman pelemahan ekonomi di negara tersebut. Sehingga bank sentral di AS, Eropa, Inggris dihadapkan pada buah simalakama yang sangat pelik," paparnya.
Menurut Sri Mulyani, persoalan ini akan terus berlangsung hingga 2023 mendatang. Amerika Serikat (AS) adalah satu negara yang sudah lebih dulu jatuh ke lubang resesi.
"Mengelola dan menundukkan serta mengontrol inflasi yang menentukan reputasi bank sentral atau menjadi penyebab pelemahan perekonomian di negaranya masing-masing. Ini sedang berlangsung dan berlangsung sampai 2023," jelas Sri Mulyani.
Persoalan ini, kata Sri Mulyani berawal dari dari banyak faktor. Dimulai dari pandemi covid-19 yang belum selesai dan menyisakan masalah rantai pasok. Inflasi sudah merangkak naik, namun lebih parahnya ada perang Rusia dan Ukraina sehingga menciptakan krisis pangan dan energi.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Terbaru AS, Rusia, China Sampai India, Sri Mulyani Was-was!