Harga BBM Naik, Banggar DPR Tolak Penambahan Kuota Subsidi!

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
30 August 2022 13:35
Banggar DPR: Harga Pertalite Perlu Naik Segera, Maksimal 30% (CNBC Indonesia TV)
Foto: Banggar DPR: Harga Pertalite Perlu Naik Segera, Maksimal 30% (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Anggaran (Banggar) DPR RI menegaskan tidak akan ada skema penambahan anggaran untuk subsidi dan kompensasi Bahan Bakar Minyak (BBM) pada tahun ini. Oleh sebab itu, pemerintah harus menyegerakan perubahan harga dan reformulasi penyaluran subsidi BBM.

Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah menilai dengan perubahan tersebut pemerintah dapat menghemat anggaran subsidi dan kompensasi BBM. Sebab jika hanya menaikkan harga subsidi saja tidak akan cukup mengontrol konsumsi BBM.

"Kontrol subsidi BBM hanya bisa dilakukan dengan mengubah sasaran penerima subsidi BBM yang selama ini justru dinikmati oleh sebagian besar kelompok yang secara ekonomi mampu," ujar Said kepada CNBC Indonesia, Senin (30/8/2022).

Lebih lanjut, Said menyarankan agar penyaluran subsidi BBM yang dilakukan oleh Pertamina dapat dikerjasamakan dengan Korlantas Polri. Mengingat, semua data pemilik kendaraan bermotor berada di Korlantas Polri.

Dengan begitu, Pertamina tidak perlu mengeluarkan anggaran baru untuk membuat aplikasi dalam melakukan pendataan pemilik kendaraan yang membeli Pertalite maupun Solar. Langkah ini. kata dia juga akan menghemat anggaran Pertamina itu sendiri.

"Tetapkan saja berdasarkan data Korlantas Polri, yang berhak menerima Pertalite dan Solar adalah pemilik sepeda motor 250 cc ke bawah dan pemilik kendaraan umum (angkutan, truk, bus, taksi konvensional maupun online, dan lain lain)," katanya.

Adapun dengan mengubah kebijakan ini, maka pemerintah juga dapat menghemat anggaran yang bisa digunakan untuk menambah anggaran program lainnya. Seperti yang telah dipersiapkan pemerintah untuk menambah anggaran untuk program perlindungan sosial.

"Seperti bantuan langsung tunai, bantuan modal usaha mikro, kartu pra kerja, bantuan keluarga harapan, dan lain-lain, agar manfaat APBN sebagai pelindung sosial menghadapi tekanan eksternal terlihat nyata dan efektif," ujarnya.

Seperti diketahui, kuota subsidi bahan bakar minyak (BBM) Pertalite dan Solar diperkirakan akan habis pada akhir September dan Oktober 2022.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya menegaskan kuota Pertalite hanya tersisa 6,6 juta kilo liter yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dan diperkirakan akan habis pada akhir September 2022.

Adapun, pemerintah mengalokasikan untuk kuota Pertalite tahun ini sebesar 23 juta kilo liter, namun hingga akhir Juli 2022 volumenya sudah habis terpakai hingga 16,4 juta kilo liter.

"Artinya, tiap bulan 2,4 juta kiloliter [Pertalite] habis. Jika [tren] ini diikuti, akhir September 2022 habis kuota untuk Pertalite," tegasnya dalam rapat kerja bersama DPD RI, Kamis (26/8/2022).

Di sisi lain, kuota Solar hanya tersisa kurang lebih 5,22 juta kilo liter. Dari catatan Sri Mulyani, kuota Solar yang dialokasikan sebesar 15,1 juta kilo liter, hingga Juli 2022 penyalurannya sudah mencapai 9,88 juta kilo liter.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jangan Syok, Harga BBM Seluruh SPBU RI Kompak Naik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular