Jelang Harga BBM Naik

Dampak Inflasi Kenaikan Harga BBM Bisa Rendah, Asal...

hadijah, CNBC Indonesia
30 August 2022 09:32
SPBU Pertamina (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: SPBU Pertamina (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) menilai dampak inflasi dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bisa ditekan, asal penyaluran bantuan sosial (bansos) dilakukan dengan baik.

Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan pemerintah bisa belajar dari kenaikan harga BBM pada tahun 2005, 2013 dan 2014.

"Dibandingkan tahun 2005, dampak kenaikan BBM lebih rendah karena di tahun 2013 dan 2014 kebijakan bansos sudah bagus sehingga dampak inflasi bisa ditekan," paparnya dalam Rapat Koordinasi Inflasi Daerah, Selasa (30/8/2022).

Dari catatan BPS, Margo mengungkapkan pemerintah pernah menaikkan harga BBM, bensin sebesar 32,6% dan solar 27,3%, pada Maret 2005.

Kemudian, kenaikan lanjutan terjadi pada Oktober 2005, dimana bensin naik 87,5% dan solar 104,8%.

Alhasil, saat itu, inflasi tembus ke level 17,11%. Pada 2013, BPS mencatat pemerintah juga menaikkan bensin sebesar 44,4% dan solar 22,2%.

Inflasi tahun 2013 mencapai 8,38%. Kenaikan kembali dilakukan pada November 2014, bensin naik 30,8% dan solar 36,4%. Laju inflasinya tercatat 8,36%.

Melihat perkembangan ini, Margo meminta pemerintah berhati-hati karena setiap inflasi melonjak tinggi konsumsi rumah tangga menjadi korban. Seperti diketahui, konsumsi adalah penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Ketika BBM naik pada 2005, konsumsi rumah tangga amblas menjadi 3,20%. Begitupun pada 2013, konsumsi jatuh 5,15% di tahun berikutnya.

Hal serupa terjadi di 2014, konsumsi rumah tangga jatuh menjadi 4,96% setahun kemudian.

"Pertumbuhan ekonomi kita 56%-nya disumbang oleh konsumsi rumah tangga. Kalau inflasi tinggi kemudian menggerus konsumsi rumah tangga, dampak besarnya ke pertumbuhan ekonomi," tegasnya.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BPS Ungkap 5 Komoditas Biang Kerok Inflasi, Ada BBM & LPG!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular