Menteri ESDM Era SBY Bongkar Fakta Penikmat BBM Subsidi
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri ESDM Periode 2009-2011 Darwin Zahedy Saleh menyampaikan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar subsidi selama ini banyak dikonsumsi oleh golongan masyarakat mampu. Padahal kedua BBM jenis tersebut diperuntukkan untuk golongan masyarakat miskin.
Darwin menjelaskan bahwa hampir 80% dari total konsumsi BBM selama ini dinikmati oleh 60% masyarakat yang berasal dari golongan mampu. Sementara 40% masyarakat yang tidak mampu hanya menikmati 20% dari total konsumsi BBM.
"80 persen tidak tepat sasaran dimana itu dinikmati 60% dari golongan mampu. Jadi masih ada 40% golongan mampu yang sadar diri. Kemudian 20% dari yang tepat sasaran itu pun hanya dinikmati 40% dari golongan tidak mampu berarti masih ada 60% golongan tidak mampu karena tidak mempunyai kendaraan," kata dia kepada CNBC Indonesia dalam Energy Corner, Senin (29/8/2022).
Seperti diketahui, salah satu program untuk pengendalian konsumsi BBM Pertalite dan Solar Subsidi adalah dengan mendaftarkan jenis kendaraan yang berhak mengkonsumsi kedua BBM tersebut melalui MyPertamina.
Namun, program pengendalian itu masih harus menunggu terbitnya revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM. Adapun salah satu upaya pembatasan penyaluran BBM Pertalite dan Solar subsidi rencananya akan mengacu pada besaran CC kendaraan.
Meski begitu Darwin menilai bahwa revisi Perpres seharusnya tidak hanya berhenti pada besaran CC. Pasalnya, ketidakmampuan itu bukan berasal dari kepemilikan kendaraan namun bergantung pada daya kerja yang berlatar belakang pendidikan.
"Nah 60% dari tenaga kerja kita itu adalah mereka yang berpendidikan rendah. Mereka ini hanya beberapa persen yang memiliki kendaraan. Jadi karena itu revisi perpres harus dilengkapi, cc mobil jelas salah satu prasyarat itu pun harus disaring lagi cc mobil yang orangnya terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)," kata Darwin.
Anggota Komisi VII DPR RI Kardaya Warnika menilai ketidaktepat sasaran dalam penyaluran BBM jenis Pertalite dan Solar subsidi masih terus terjadi. Kebanyakan penikmat BBM subsidi selama ini masih dinikmati golongan masyarakat kaya.
Oleh sebab itu, dia mengusulkan dibanding membicarakan mengenai besaran cc, sebaiknya penyaluran BBM subsidi akan tepat sasaran jika menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Kalau saya sederhana saja data di Kemensos, kalau menurut saya itu yang ditentukan Kemensos Bappenas. Itu dapat, ini gak dapat, bagi yang dapat menyerahkan BPKB kendaraanya. Misalnya 30 liter per bulan itu dia dikasih," ujarnya.
(pgr/pgr)