
Waduh! Dokumen Rahasia NATO Diretas dan Dijual

Jakarta, CNBC Indonesia - NATO sedang menyelidiki laporan penjualan dokumen rahasianya oleh kelompok peretas.
Berdasarkan laporan BBC yang dikutip Russia Today, Sabtu (27/8/2022), beberapa data menjelaskan secara rinci produk MBDA Missile Systems, produsen pertahanan pan-Eropa.
"Kami sedang menilai klaim terkait data yang diduga dicuri dari MBDA. Kami tidak memiliki indikasi bahwa ada jaringan NATO yang telah disusupi," kata juru bicara aliansi itu.
BBC melaporkan peretas tak dikenal meminta 15 Bitcoin atau sekitar US$ 320.000 dengan harga saat ini untuk "harta karun" data yang dicuri. Harga dan detail lainnya bertepatan dengan apa yang dilaporkan pada awal Agustus oleh situs web berita keamanan siber dan teknologi informasi Prancis, LeMagIT.
Cache data tampaknya ditawarkan kepada calon pembeli oleh seseorang bernama Adrastea pada akhir Juli dan diyakini berasal dari hard drive eksternal. Anak perusahaan MBDA Italia diduga menjadi titik pelanggaran peretas.
BBC mengatakan telah mempelajari sampel gratis dokumen dan menemukan dokumen dengan berbagai label klasifikasi NATO dan AS.
Beberapa makalah muncul untuk memerinci misi skuadron udara AS di Estonia pada tahun 2020. Yang lain menunjukkan skema untuk anti-pesawat yang disebut Land Ceptor CAMM.
Sementara itu, laporan oleh LeMagIT mengatakan telah menghubungi MBDA untuk memberikan komentar dan bahwa perusahaan tersebut mengaku menjadi sasaran upaya pemerasan. Kedua media mengutip perusahaan yang meremehkan pelanggaran tersebut, menggambarkan data sebagai "bukan data rahasia atau sensitif."
Namun, beberapa dokumen MBDA yang diambil sampelnya ditandai dengan "informasi hak milik untuk tidak diungkapkan atau direproduksi."
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 3 Kapal NATO Latihan Perang di Finlandia