Sri Mulyani: Karena Perang Harga Minyak Luar Biasa Tinggi

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
26 August 2022 18:07
Konferensi Pers Tindak Lanjut Hasil Rakor KemenkoPerekonomian terkait Kebijakan Subsidi BBM (Tangkapan Layar Youtube Kementerian Keuangan RI)
Foto: Konferensi Pers Tindak Lanjut Hasil Rakor KemenkoPerekonomian terkait Kebijakan Subsidi BBM (Tangkapan Layar Youtube Kementerian Keuangan RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani, menegaskan faktor luar membawa harga minyak melonjak tinggi. Ini diutarakannya dalam konferensi pers tindak lanjut hasil rakor Kemenkoperekonomian terkait kebijakan subsidi BBM, Jumat (26/8/2022).

"Karena adanya disruption, ada perang, harga minyak menjadi luar biasa tinggi," jelasnya.

"Jika tidak di absorb shock-nya, langsung menghantam ekonomi dan masyarakat. Mungkin ekonomi kita situasinya sangat berat," tambahnya.

Karenanya, ujarnya, di 2022 ini melalui pemerintah menambah Rp 502,4 triliun di APBN untuk subsidi dan kompensasi. Subsidi untuk BBM, LPG dan listrik sementara kompensasi untuk BBM dan listrik.

Angka ini naik Rp 349,9 triliun dari APBN awal. Sebelumnya, subsidi dan kompensasi hanya dipatok Rp 152,5 triliun.

Ditegaskan Sri Mulyani, subsidi energi sebesar Rp502,4 triliun jika tidak dipakai untuk membiayai BBM dan listrik, dapat menuntaskan seluruh proyek tol Trans Sumatera. Subsidi jumbo ini setara dengan pembangunan 41.666 Puskemas di seluruh Indonesia atau membangun 3.333 rumah sakit dan pembangunan 227.886 sekolah dasar.

"Ini hanya memberikan sense of magnitude bahwa angka ini sangat besar dan sangat real ... Dan ini tidak cukup, akan terus bertambah lagi," tambahnya.

Asumsi ICP sendiri kini naik US$ 100 per barel. Nilai tukar rupiah dipatok Rp 14.450.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sri Mulyani: Jangan Happy Covid Pergi, Dunia Penuh Kejutan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular