Subsidi Bengkak, LPG 3 Kg Rp 18.500/Kg, Dijual Rp 4.250/kg

suhendra, CNBC Indonesia
26 August 2022 11:05
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi keterangan pers Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 di Aula Chakti Budhi Bhakti (CBB),  Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa, (16/8/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi keterangan pers Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 di Aula Chakti Budhi Bhakti (CBB), Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa, (16/8/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ratusan triliun rupiah dikucurkan pemerintah untuk mengeluarkan subsidi energi. Tak hanya untuk BBM, ternyata subsidi untuk LPG 3 kg juga sangat besar.

Tingginya subsidi energi ini disebabkan karena kenaikan harga minyak, sampai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang terjadi.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan harga LPG 3 kg yang disubsidi pemerintah, saat ini dijual Rp 4.250/kg. Harga keekonomiannya saat ini Rp 18.500/kg. "Jadi subsidinya jauh lebih besar Rp 14.000/kg. Karena perbedaan yang besar ini, maka subsidi LPG Rp 158 triliun jelas tidak cukup," ujar Sri Mulyani dalam rapat dengan DPR, Kamis (26/8/2022).

Pada kesempatan itu, Sri Mulyani juga mengatakan, karena kondisi harga minyak dan nilai tukar rupiah yang melemah, subsidi untuk bensin Pertalite dan solar juga menjadi bengkak.

Untuk Pertalite, harga jual saat ini sebesar Rp 7.650 per liter, sementara harga keekonomiannya saat ini mencapai Rp 14.450 per liter. "Ada perbedaan Rp 6.800 itu harus kita bayar ke Pertamina, itulah subsidi kompensasi," tegas Sri Mulyani.

Sementara solar subsidi saat ini dijual Rp 5.150/liter, harga keekonomiannya adalah Rp 13.950/liter.

Secara total, subsidi energi yang dikucurkan pemerintah tahun ini mencapai Rp 502 triliun. Namun dengan tingginya konsumsi, anggaran subsidi itu diperkirakan bengkak. Pemerintah pun sulit untuk memenuhi kebutuhannya. Menurut Sri Mulyani, BBM subsidi banyak dinikmati oleh masyarakat yang mampu.

"Untuk solar yang menikmati paling banyak adalah rumah tangga terkaya atau 40% yang ekonominya tertinggi. Sementara Pertalite, 86% atau Rp 80 triliun (subsidi) dinikmati rumah tangga yang top 30% tertinggi," kata Sri Mulyani.

"Untuk solar, dari (subsidi) Rp 143 triliun, 89% atau Rp 127 triliun dinikmati dunia usaha dan orang kaya. Jadi dari ratusan triliun subsidi hanya dinikmati sangat kecil sama orang miskin," imbuhnya.


(wed/wed)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Beli LPG 3 Kg Pakai KTP & di Penyalur Resmi Pertamina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular