
Kenaikan BBM Sudah Depan Mata, Kendaraan Makin Antre di SPBU
Pemerintah saat ini sedang membahas mengenai kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk BBM Jenis Pertalite dan Solar Subsidi.

Warga antre untuk mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite di SPBU Joglo Raya, Jakarta Barat Kamis (24/8/222). Pemerintah saat ini sedang membahas mengenai kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk BBM Jenis Pertalite dan Solar Subsidi. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Komisi VII DPR mengusulkan bahwa pihaknya setuju dengan adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) milik PT Pertamina (Persero) yakni jenis BBM Pertalite dan Solar Subsidi mencapai 30%. Namun, kenaikan harga BBM tersebut bukan berarti mencabut subsidi BBM. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Pantauan dilokasi disejumlah warga tetap antre untuk pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite. Salah satu contohnya SPBU Joglo Raya, antrean hingga mengular menjadi tiga baris.(CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Sedangkan dilokasi lain seperti SPBU Jagakarsa BBM jenis Pertalite terlihat ditutup. Dari informasi yang CNBC Indonesia peroleh, untuk menjaga daya beli masyarakat, kemungkinan kenaikan harga BBM Pertalite di SPBU Pertamina masih akan berada di bawah Rp 10.000 per liter dengan range kenaikan Rp 1.000 sampai Rp 2.500 dari harga yang saat ini Rp 7.650 per liter. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Dari informasi yang diterima juga, pengurangan subsidi ada beberapa alternatif termasuk diantaranya adalah penambahan kuota BBM Pertalite yang saat ini sudah dalam kondisi sekarat. Sampai pada Juli untuk Pertalite sisa 6,2 juta Kilo Liter (KL) dari kuoat 23 juta KL di akhir tahun. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Sementara sisa kuota Solar subsidi hingga Juni tinggal 5,01 juta KL dari kota tahun ini sebesar 14,91 juta KL. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)