BBM Belum Resmi Naik, Pedagang Pasar Mulai Deg-Degan

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana pemerintah dalam menaikkan harga BBM semakin berhembus kencang. Dampak yang bakal terasa bakal besar, salah satunya adalah kenaikan harga bahan pokok, Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri sudah mewanti-wanti dampaknya
"BBM ini salah satu faktor pendukung kenaikan harga pangan, jadi kalau harga pangan itu tinggi, itu salah satu faktor pendukungnya distribusi, salah satunya BBM. Kalau BBM tinggi biasanya ada kenaikan secara otomatis. Apa aja faktor kenaikan? Pangan, produksi, distribusi jadi masalah, termasuk cuaca," kata Abdullah kepada CNBC Indonesia, Kamis (25/8/22).
Berbagai faktor itu memang melandasi kenaikan harga bahan pokok. Misalnya yang sudah terjadi sekarang, yakni kenaikan harga telur akibat mahalnya pakan ternak. Namun, faktor itu hanya memengaruhi satu komoditas saja.
Berbeda dengan kenaikan harga BBM, hal ini bakal memengaruhi kenaikan semua bahan pokok, tidak hanya telur, melainkan juga beras, sayur mayur hingga daging.
Meski sudah dipastikan bakal mengalami kenaikan harga, namun Abdullah enggan menyebut keputusan tepat atau tidaknya pemerintah tersebut.
"Ini banyak faktor, saya sulit sebut tepat atau tidak, karena ada hal lain yang juga tidak berkaitan pangan yang melandasi pemerintah untuk menaikkan BBM. Itu keputusan pemerintah tapi saya soroti tata niaga kita ke depan. Yang ingin saya fokuskan kalo BBM itu kewenangan pemerintah, tapi ini picu (kenaikan harga) pangan? Iya, saya jawab iya," ujar Abdullah.
[Gambas:Video CNBC]
Panas! Debat BBM di DPR
(hoi/hoi)