Widih! Penampakan Kota Tua Jakarta Makin Keren Abis
Wisatawan asing berkeliling kawasan Kota Tua, Jakarta, Kamis (25/8/2022). Revitalisasi kawasan Kota Tua Jakarta sudah mencapai 98 persen. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Kota Tua dipercantik dengan desain seperti abad ke-17 yakni pada tahun 1627. Terkait revitalisasi Kota Tua tersebut, sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuka wacana untuk mengembalikan namanya menjadi Batavia. Nama Batavia merupakan pemberian Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) di bawah kepemimpinan Jan Pieterszoon Coen pada abad ke-17 silam. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Fokus utama penataan kawasan Kota Tua dan Stasiun Kota adalah peningkatan aksesibilitas, untuk pejalan kaki berupa trotoar yang lebar. Salah satu lokasi yang biasanya ramai PKL sudah sepi dan nyaman buat pejalan kaki. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Trotoar tersebut diperlebar sepanjang tiga meter sehingga cukup luas untuk para pejalan kaki. Tidak hanya itu, trotoar juga dilengkapi dengan ubin pengarah (guiding block) serta jalur khusus sepeda. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Setelah selesai direvitalisasi, kini Wisata Kota Tua Jakarta menjadi semakin terhubung dengan transportasi umum. Seperti telah terhubung dengan stasiun kereta api commuter line (KRL Commuter Line) dan halte TransJakarta. Hal itu semakin memudahkan mobilitas pengunjung yang hendak berkunjung ke kawasan Wisata Kota Tua Jakarta. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Selain itu, Wisata Kota Tua Jakarta kini juga telah memberlakukan Kawasan Rendah Emisi atau Low Emission Zone (LEZ). Pemberlakukan wilayah LEZ itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas udara di sekitar kawasan Wisata Kota Tua Jakarta. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Kendaraan bermotor juga dibatasi untuk melalui area Wisata Kota Tua tersebut. Harapannya, hal itu dapat mengurangi tingkat kemacetan di wilayah kawasan Wisata Kota Tua Jakarta. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
