Semua Serba Naik Bikin Harga Telur Naik Gila

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
24 August 2022 19:21
Harga Telur Naik (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Harga Telur Naik (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga telur terus naik. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, per 23 Agustus 2022 harga telur ayam ras di tingkat eceran mencapai Rp31.000/kg atau naik sekitar 2,9 persen dibandingkan seminggu sebelumnya dan naik sekitar 6,1 persen dibandingkan sebulan sebelumnya.

Kalangan pengusaha menilai kondisi itu tidak lepas dari mahalnya biaya produksi dari para peternak.

"Telur itu karena direct cost cukup mahal, karena jagung HPP (harga pokok produksi) naik, cost naik," kata ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman GAPMMI Adhi S Lukman di Jakarta, Rabu (24/8/2022).

Tingginya HPP peternak berkisar di Rp21.000--Rp22.000/kg, dipengaruhi tingginya harga bahan baku pakan (sekitar 65 persen dari HPP), baik yang berasal dari dalam negeri seperti jagung. Maupun bahan baku asal impor seperti soy bean meal (bungkil kedelai) dan meat bone meal (tepung tulang dan daging).

HPP tersebut kemudian mempengaruhi harga jual pada tingkat peternak dalam kondisi normal berkisar Rp22.000-Rp24.000/kg, yang kemudian berakibat pada harga eceran telur ayam ras yang seyogyanya berada pada kisaran Rp27.000--Rp28.000 per kg.

Sementara itu karakteristik industri pangan kecil memiliki daya tahan yang rendah, di mana hanya mampu membeli bahan baku harian, ada yang mingguan, termasuk tidak memiliki inventory stock seperti perusahaan besar dimana perencanaan bisa sebulan.

Termasuk misalnya kontrak jangka panjang sampai akhir tahun.

"Industri kecil begitu bahan baku naik mereka ngga kuat, jadi ada yang kurangi size tapi ada yang menaikkan harga. Modalnya ya itu, mereka kalau ngga naikkan (harga), ngga punya modal untuk beli lagi. baik DOC, maupun pakan dan sebagainya," kata Adhi.

Sementara itu Plt Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Syailendra menyebutkan sejumlah faktor yang menyebabkan kenaikan harga telur ayam ras. Termasuk kenaikan permintaan terhadap komoditas bahan pokok tersebut dengan adanya pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Kebijakan pelonggaran PPKM terkait dengan perubahan status Covid-19 dari pandemi menjadi endemi telah meningkatkan permintaan terhadap telur ayam ras dengan sangat signifikan yaitu sebesar 60 persen untuk memenuhi konsumsi rumah tangga, hotel, restoran, dan katering serta industri makanan dan minuman," urai Syailendra dalam keterangan resmi, Rabu (24/8/2022).


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kenaikan Harga Telur Kini Paling Gila, Ini Bukti-buktinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular