Fenomena Gedung Mangkrak di DKI, Ternyata Ini Biang Keroknya
Jakarta, CNBC Indonesia - Kini bermunculan beberapa gedung di Jakarta yang mangkrak atau tidak selesai dibangun. Salah satu penyebabnya adalah efek pandemi yang memukul sektor gedung perkantoran di Jakarta. Di e-commerce properti banyak penawaran gedung-gedung mangkrak dijual.
Setelah pandemi covid-19, tren bekerja dari kantor mulai bergeser menjadi bekerja dari rumah. Dampaknya banyak gedung perkantoran mengalami penurunan okupansi hingga kosong, terutama perkantoran dengan lokasi kurang strategis.
"Yang kurang strategis tentu lebih susah lagi cari tenant, makanya ada gedung-gedung jadi terhenti karena untuk bersaing dengan gedung bagus susah, sementara gedung-gedung bagus di Sudirman ditawarkan dengan potongan harga yang besar," kata Pengamat Properti Anton Sitorus kepada CNBC Indonesia, Kamis (24/8/22).
Berdasarkan data Knight Frank Indonesia, tercatat ada 7 gedung baru di Central Business District (CBD), lokasinya berada di Thamrin, Jakarta Pusat serta di Kuningan, Gatot Subroto dan Sudirman. Mereka bakal menawarkan diskon besar untuk menarik pengunjung.
"Banyak gedung baru daerah Sudirman-Thamrin. Supaya gedungnya diisi, ditawarkan harga diskon yang signifikan untuk menarik, kalau nggak dikasih diskon mana mau?" Ujar Anton.
Penurunan harganya pun cukup jauh, hal itu membuat banyak perusahaan memilih untuk pindah gedung ke tempat yang lebih strategis dan murah.
"Jadi gedung yang premium atau grade A, sewanya di atas Rp 300-400 ribu/m2 per bulannya. Sekarang ditawarkan di kisaran Rp 200.000 bisa separuhnya, itu kategori premium grade A yang bagus, standar hitungan sewa gedung per M2/bulan. leasing practice seperti itu," ujar Anton.
(hoi/hoi)