Jokowi Minat Beli Minyak dari Rusia, Tak Takut Disanksi AS?
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan minat membeli minyak mentah dari Rusia, hal itu dikatakan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Minat impor minyak mentah dari Rusia lantaran harga yang dibanderol cenderung lebih murah ketimbang harga di pasar internasional lainnya.
"Rusia nawarin ke kita. India sudah ngambil, harganya lebih murah 30% dari harga pasar internasional," kata Sandiaga, dikutip dari akun instagram pribadinya, Minggu (21/8/2022).
"Kalau buat teman-teman CEO Mastermind ambil nggak? Pak Jokowi juga pikir yang sama, ambil," tambahnya.
Mengutip Reuters pada 22 Agustus 2022, harga minyak mentah Urals yang menjadi andalan Rusia itu tercatat di posisi US$ 78,06 per barel. Dibandingkan dengan jenis Brent pada Rabu 24 Agustus mencapai US$100,04 per barel.
Meskipun harga minyak mentah Rusia lebih murah, ada kekhawatiran mengenai sanksi embargo oleh Amerika Serikat dan bisa saja meluas juga ke aliansi baratnya seperti yang terjadi oleh Rusia. Sandi Uno pun mengatakan bahwa embargo dari Amerika Serikat tetap akan berdampak kepada Indonesia.
"Ada yang nggak setuju karena takut, 'wah nanti gimana diembargo ke Amerika Serikat'. Ya biarin. Kalau di embargo paling kita nggak bisa makan McDonald's," katanya.
Sayangnya, sanksi Negeri Adikuasa tidak sekedar tidak bisa makan ayam goreng. Bahkan, bisa lebih kejam. Negeri Paman Sam sendiri merupakan salah satu negara tujuan ekspor utama Indonesia selain China dan India. Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), AS berkontribusi terhadap 10,96% total ekspor Indonesia. Nilainya hingga Juli 2022 sebesar US$ 17,27 miliar atau Rp 255,62 triliun (kurs=Rp14.800 per dolar AS).
Adapun barang-barang yang gemar dibeli oleh Amerika Serikat dari Indonesia merupakan kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Ekspor kayu lapis jadi urutan teratas barang ekspor dari Indonesia ke Amerika. Hingga Mei, nilainya mencapai US$ 2,68 miliar. Berikutnya ekspo pakaian jadi dengan nilai mencapai US$ 2,02 miliar.
Minyak kelapa sawit Indonesia (Crude Palm Oil/CPO) pun digandrungi oleh negara yang sudah berusia 246 tahun ini. Sepanjang periode Januari hingga Mei, nilai ekspor CPO Indonesia ke AS senilai US$ 963,31 juta. Mengikuti ada ekspor sepatu olah raga senilai US$ 949,68 juta.
(pgr/pgr)