
Rusdi Kirana Tambah 30 Armada Tahun Ini Bye 'Kiamat' Pesawat?

Jakarta, CNBC Indonesia - Maskapai milik Rusdi Kirana Super Air Jet menargetkan bakal menambah jumlah pesawat mencapai 30 unit pada tahun ini. sehingga pada akhir tahun 2022 memiliki 61 pesawat. Hal ini juga sejalan dengan upaya untuk menstabilkan harga tiket pesawat.
Hal ini diungkapkan Direktur Utama Super Air Jet Ari Azhari dalam acara 1st Anniversary Super Air Jet di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang, Senin (22/9/2022).
"Satu tahun beroperasi sekarang kita punya 31 unit air bus dan menjelajahi 114 rute penerbangan tiap hari. Kita akan terus tambah pesawat sampai 61 unit armada tahun ini, juga menambah rute dari Sabang, Marauke, dan Internasional," kata Ari Azhar.
Artinya akan ada penambahan sekitar 30 pesawat pada tahun ini. Pihaknya juga akan menambah penerbangan baik domestik hingga internasional. Dimana Ari menyebut untuk rute domestik dia akan menambah penerbangan pada rute Surabaya.
"Seperti Surabaya kita ke Kupang, Surabaya ke Makassar. Mungkin Surabaya kita banyakin," kata Ari
Sementara untuk rute Internasional SAJ juga berencana untuk melakukan ekspansi ke Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Dengan menambah jumlah penerbangan membuat frekuensi penerbangan semakin banyak. Sehingga ketika permintaan melonjak tidak mengerek harga tiket karena supply terbatas.
Sebelumnya, keterbatasan armada pesawat hingga memangkas frekuensi penerbangan memang disebut-sebut sebagai pemicu lonjakan harga tiket pesawat. Ditambah kenaikan harga avtur.
Ari menjelaskan masih optimis dengan outlook industri penerbangan RI, dimana meski harga tiket naik namun masih belum mempengaruhi permintaan tiket pesawat. Dimana dia juga membeberkan rata rata okupansi pesawat pada waktu sibuk mencapai 80%.
"Secara tidak langsung itu (kenaikan harga) tapi sampai saat ini masih stabil. Denhan perubahan harga itu berpengaruh pada daya beli," kayanya.
Hanya saja dia belum bisa mengungkapkan apa yang menjadi kebutuhan maskapai supaya bisa membuat harga tiket jadi lebih murah. Namun menurutnya harga avtur saat ini sangat mempengaruhi operasional pesawat.
"Kita lihat beberapa faktor. Avtur sedang tinggi ini akan kita bicarakan dengan pihak terkait. Karena gak bisa dari satu sisi saja, seperti dari pertamina juga yang lain," katanya.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tiket Pesawat Mahal, Bos Lion Air Rusdi Kirana Akhirnya Suara