Internasional
Rusia Resmi Tunjuk Ukraina Dalang Pembunuh Putri 'Otak Putin'

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia dengan tegas menunjuk Ukraina sebagai dalang dibalik pembunuhan putri ideologis garis keras Kremlin, Alexander Dugin. Daria Dugina, akhir pekan lalu, tewas setelah bom meledak di mobilnya, saat berkendara di pinggiran kota Moskow.
Layanan keamanan Rusia, FSB, mengatakan dinas khusus Ukraina terlibat. Pelakunya seorang wanita dan saat ini telah melarikan diri ke Estonia.
"Kejahatan itu disiapkan dan dilakukan oleh dinas khusus Ukraina," tegas FSB dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita Rusia, dikutip AFP Selasa (23/8/2022).
"Pelaku, seorang wanita warga negara Ukraina yang lahir pada tahun 1979, pada hari Minggu telah melarikan diri ke Estonia."
FSB menambahkan bahwa pelaku diidentifikasi bernama Natalia Vovk. Ia tiba di Rusia pada Juli 2022, dengan putrinya berusia di bawah umur, dan tinggal di apartemen yang sama dengan Dugina.
Ia diduga mengikuti Dugina dengan Mini Cooper. Plat kendaraannya dikeluarkan di Kazakhstan, Ukraina dan di Republik Rakyat Donetsk, wilayah pemberontak di Ukraina timur.
Kematian Dugina juga mengundang komentar Presiden Rusia Vladimir Putin. Ia menyatakan belasungkawa dan menilai pemboman sebagai kejahatan keji.
"Kejahatan keji dan kejam mengakhiri kehidupan Daria Dugina, orang yang cerdas, berbakat dengan hati Rusia yang nyata, baik, penuh kasih, simpatik dan terbuka," kata Putin dalam sebuah pesan kepada keluarga Dugina yang dirilis oleh Kremlin.
"Dia membuktikan dengan perbuatannya apa artinya menjadi patriot Rusia," tambahnya.
Sebelumnya, laporan dari media Rusia menyebut Dugina telah meminjam mobil ayahnya pada menit terakhir. Ada pula yang berspekulasi ia korban salah sasaran.
Ayahnya Dugin (60) sebenarnya ada target awal. Dugin sendiri sebelumnya dijuluki "Putin's Rasputin" atau "Otak Putin".
Dia telah lama menganjurkan penyatuan wilayah berbahasa Rusia di "kerajaan Rusia baru" yang luas. Ia pun sepenuh hati mendukung serangan Moskow di Ukraina.
Dia dimasukkan dalam daftar sanksi Barat setelah Rusia mencaplok Krimea pada 2014. Dugina sendiri juga disanksi Inggris.
Sementara itu, seorang penasihat presiden Ukraina, Mykhaylo Podolyak, membantah bahwa pihak berwenang Kyiv berada di balik pemboman itu.
[Gambas:Video CNBC]
Lebih dari 5 Juta Warga Ukraina Mengungsi, ke Mana Saja?
(sef/sef)