Internasional

Banyak Wanita di Negara Ini Memilih Jadi PSK, Apa Alasannya?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
22 August 2022 20:38
A teenage girl who became a sex worker after schools in Kenya were closed in March due to coronavirus restrictions, casts a shadow on the wall of the rented room where she and others work in Nairobi, Kenya Thursday, Oct. 1, 2020. The girls saw their mothers' sources of income vanish when Kenya's government restricted movement to prevent the spread of the virus, and now engage in the sex work to help with household bills. (AP Photo/Brian Inganga)
Foto: Ilustrasi Pekerja Seks (AP Photo/Brian Inganga)

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa negara yang tengah diterpa krisis biaya hidup telah menekan perekonomian warganya. Alhasil, tidak sedikit perempuan yang akhirnya memilih jadi pekerja seks komersial (PSK).

Data terbaru menunjukkan perempuan Inggris yang memilih untuk menjadi PSK dilaporkan meningkat. Hal ini terungkap lewat data English Collective of Prostitution, yang dikutip Senin (22/8/2022).

Peningkatan ini sendiri didorong oleh krisis biaya hidup. Dengan inflasi yang mencapai 10%, tertinggi dalam 40 tahun, harga energi dan makanan di kerajaan itu menyulitkan warga terutama wanita yang menjadi ibu tunggal dengan banyak anak.

Di awal musim panas negara itu saja, dimulai Juni dan berakhir September, ada tambahan 1/3 perempuan menjadi PSK.

"Krisis biaya hidup sekarang mendorong wanita menjadi pekerja seks dengan berbagai cara. Apakah itu di jalan, di tempat atau online," kata Juru Bicara Niki Adams, dimuat Sky News.

Sebenarnya, peningkatan angka PSK juga pernah terjadi di negara-negara yang mengalami krisis ekonomi Terbaru, sebelum Inggris, Sri Lanka mencatat kenaikan 30% pada jumlah wanita yang menjadi PSK

Hal ini juga dimotori oleh krisis kebutuhan. Mereka dilaporkan terpaksa melakukan itu demi mendapatkan makanan dan obat-obatan untuk keluarganya.

Mayoritas PSK berasal dari industri tekstil. Ini terkait hilangnya banyak pesanan dari luar negeri, sekitar 10%-20%, karena krisis ekonomi.

Masalah terkait pengupahan PSK juga menyeruak di Afrika. Tahun lalu, mie instan asal Indonesia yakni Indomie sebagai alat transaksi seks di Ghana.

Bahkan, hanya untuk Indomie, para ibu-ibu di sana menyarankan para putrinya untuk melakukan hal tersebut karena mereka merasa hal itu akan membawa kebaikan bagi putrinya. Apalagi, negara itu diterpa krisis pasca pandemi Covid-19.

"Orang tua mereka tidak bekerja, mereka di rumah dan mereka harus bertahan hidup. Jadi mereka melakukan ini untuk mendapatkan uang," terang pakar gender dan ketenagakerjaan, Bashiratu Kamal.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Krisis Inggris Ngeri, Ramai Mahasiswa Rela Jadi PSK

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular