Internasional

Sering Delay Setelah Pandemi, Maskapai Ini Beri Kompensasi

luc, CNBC Indonesia
22 August 2022 17:35
FILE PHOTO: Qantas planes are seen at Kingsford Smith International Airport in Sydney, Australia, March 18, 2020.  REUTERS/Loren Elliott/File Photo
Foto: Qantas (REUTERS/Loren Elliott)

Jakarta, CNBC Indonesia - Maskapai penerbangan asal Australia, Qantas Airways, memberikan kompensasi kepada penumpangnya atas sejumlah masalah yang terjadi.

Maskapai tersebut menawarkan voucher senilai 50 dolar Australia atau sekitar Rp 514 ribu, perpanjangan status loyalitas, dan tiket masuk lounge kepada penumpang setia (frequent flyer). Hal itu dilakukan sebagai kompensasi atas peningkatan penundaan, pembatalan, kehilangan bagasi, dan masalah staf sejak permintaan perjalanan pulih.

Adapun, maskapai penerbangan di seluruh dunia, termasuk saingannya di domestik, Virgin Australia, juga menghadapi masalah serupa.

Maskapai mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka akan mengirim email dan pesan video kepada anggota frequent flyer pada hari Senin dari kepala eksekutif lama Alan Joyce, yang rumahnya dilempari telur dan kertas toilet bulan lalu di tengah kritik pelanggan.

"Atas nama maskapai nasional, saya ingin meminta maaf dan meyakinkan Anda bahwa kami bekerja keras untuk kembali ke performa terbaik kami," kata Joyce dalam pesan video, dikutip Reuters, Senin (22/8/2022).

Qantas mengatakan pihaknya meluncurkan berbagai inisiatif untuk meningkatkan kinerja tepat waktu dan penanganan bagasi. Mereka beralasan banyaknya kesalahan yang terjadi diakibatkan kurangnya tenaga kerja.

Maskapai, yang memotong ribuan pekerjaan selama pandemi dan membuat sebagian besar stafnya cuti tanpa gaji untuk waktu yang lama, mengatakan telah mempekerjakan 1.500 orang baru sejak April, dengan lebih banyak lagi yang akan datang.

Adapun, Qantas akan merilis hasil keuangan setahun penuh pada Kamis mendatang.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Tiket Pesawat Mulai 'Beterbangan', Ini Biang Keroknya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular