
Rusia Klaim Pasukannya Diracun, Ukraina Bilang Salah Makan

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pertahanan Rusia menuduh Ukraina meracuni sejumlah prajuritnya, di wilayah tenggara Ukraina Zaporizhzhia pada akhir Juli kemarin. Meski dibantah pihak Ukraina.
Penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, mengatakan sebagai tanggapan bahwa dugaan keracunan itu mungkin disebabkan dari pasukan Rusia yang memakan daging kaleng yang kadaluarsa.
Sementera itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sejumlah prajurit Rusia dibawa ke rumah sakit militer dengan tanda-tanda keracunan serius pada 31 Juli. Tes menunjukan adanya zat beracun, toksin botulinum tipe B di tubuh mereka.
"Mengenai fakta terorisme kimia yang disetujui oleh rezim [Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky], Rusia sedang mempersiapkan bukti pendukung dengan hasil semua analisis," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataan, mengutip Reuters, Minggu (21/8/2022).
Rusia tidak menyebut berapa banyak prajurit yang keracunan, juga tidak memberikan bukti pendukung.
Toksin botulinum tipe B adalah neurotoksin yang menyebabkan botulisme ketika tertelan dalam produk makanan. Namun, juga dapat digunakan untuk kepentingan medis.
Meski belum ada tanggapan resmi dari Kementerian Pertahanan Ukraina, tapi Penasehat Kemendagri Ukraina Anton Gerashchenko mengomentari tuduhan Rusia pada aplikasi pesan Telegram.
"Departemen [kementerian pertahanan Rusia] tidak mengklarifikasi apakah keracunan itu mungkin disebabkan oleh daging kaleng yang kadaluarsa, di mana toksin botulinum sering ditemukan. Ransum yang terlambat telah dikeluhkan secara besar-besaran oleh pasukan pendudukan sejak hari-hari pertama invasi ke Rusia. Ukraina," katanya.
Saat ini Kementerian Pertahanan Rusia masih melakukan investigasi tambahan terkait Volodymyr Saldo Pemerintahan yang ditempatkan Rusia di wilayah Kherson yang diduduki Ukraina jatuh sakit. Saldo mantan walikota Kherson yang menjadi pemimpin wilayah itu ketika pasukan Rusia menyerbunya pada awal maret lalu.
(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dikasih Tank Minta Rudal, Ukraina Mau 'Ngebom' Gudang Rusia