Sri Mulyani: Ujian yang Dihadapi RI Bukan Kaleng-kaleng

Cantika Adinda Putri Noveria, CNBC Indonesia
Sabtu, 20/08/2022 21:15 WIB
Foto: Peluncuran Uang Rupiah Kertas Tahun Emisi 2022, Kamis (18/8/2022). (Tangkapan Layar Youtube BI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ujian yang dihadapi Indonesia saat ini bukan ujian kaleng-kaleng.

Hal tersebut disampaikan Sri Mulyani dalam perayaan Ulang Tahun Indonesia ke-77 tahun dan perayaan HUT Kemenko Perekonomian yang ke-56 tahun.

"Dalam menghadapi ujian krisis yang bukan ujian 'kaleng-kaleng' selama dua tahun ke belakang ini, dari pandemi ke krisis pangan dan energi dan ketegangan geopolitik serta perang di Ukraina," jelas Sri Mulyani seperti dikutip dalam akun instagramnya, Sabtu (20/8/2022).


Dalam menghadapi pandemi Covid-19, Indonesia, kata Sri Mulyani telah berupaya keras agar bisa melindungi masyarakat dan memulihkan perekonomian di dalam negeri.

Pasalnya, pandemi Covid-19 kala itu telah meluluhlantakkan perekonomian bangsa, dan yang juga berdampak terhadap masyarakat yang kehilangan pekerjaan, dan membuat angka kemiskinan Indonesia juga turut bertambah.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah warga miskin di Indonesia meningkat lebih dari 2,7 juta jiwa akibat pandemi Covid-19.

Mereka yang masuk kategori miskin berdasarkan data BPS, adalah yang pengeluarannya di bawah Rp 460.000 per orang atau Rp 2,2 juta per keluarga per bulan.

Adapun saat ini, merujuk data BPS, hingga Maret 2022 jumlah penduduk miskin di Indonesia saat ini mencapai 26,16 juta jiwa atau 9,54% penduduk Indonesia, atau turun 0,17 poin dibandingkan September 2021 yang mencapai 9,71%.

Kini kata Sri Mulyani, pertumbuhan ekonomi kian pulih, bahkan lebih baik dibandingkan negara-negara anggota G20 dan negara-negara kawasan ASEAN lainnya.

"Perekonomian Indonesia pulih termasuk sedikit negara seperti negara G20 dan ASEAN yang bisa kembali di atas ke pre-Covid level secara kuat, pada 2021 bahkan. Momentum ini perlu kita jaga bersama," jelas Sri Mulyani.

Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia secara kumulatif pada 2021 mencapai 3,69% (year on year/yoy). Dengan perolehan tersebut, ekonomi Indonesia tetap berada di zona positif sejak kuartal II 2021 yang kala itu tumbuh 7,07% (yoy), setelah mengalami kontraksi 4 kali berturut-turut sejak kuartal II 2020.

Memang, pertumbuhan ekonomi Indonesia sempat masuk ke jurang resesi pada tahun 2020 karena pandemi Covid-19. Namun, titik balik pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2021, di mana pertumbuhan pada kuartal tersebut mencapai 7,07% (yoy). Hal tersebut menandakan perekonomian di Tanah Air mulai menggeliat usai dihantam pandemi Covid-19.

Sementara terkini, pada kuartal II-2022, pertumbuhan ekonomi menurut data BPS mencapai 5,44% (yoy). Adapun Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia atas dasar harga berlaku tercatat Rp 4.919,9 triliun. Kemudian bila dilihat atas dasar harga konstan tercatat Rp 2.923,7 triliun.


(vap/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: 8 Jurus Sri Mulyani Tembuskan 8%!