Foto Internasional

Bukan Resesi Seks, Potret Nyata 'Kiamat' Baru Ancam China

CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki, CNBC Indonesia
Kamis, 18/08/2022 14:00 WIB

'Kiamat' baru mengancam China. Sungai Yangtze mengering. Ini mempengaruhi air minum masyarakat pedesaan, ternak serta pertumbuhan tanaman.

1/8 Kondisi kekeringan di Sungai Yangtze, Chongqing, China, Rabu (17/8/2022). Permukaan air Sungai Yangtze telah turun karena suhu tinggi dan kekeringan. (Photo by Zhou Yi/China News Service via Getty Images)

Kondisi kekeringan di Sungai Yangtze, Chongqing, China, Rabu (17/8/2022). Permukaan air Sungai Yangtze telah turun karena suhu tinggi dan kekeringan. (Photo by Zhou Yi/China News Service via Getty Images)

2/8 Kondisi kekeringan di Sungai Yangtze, Chongqing, China, Rabu (17/8/2022). Permukaan air Sungai Yangtze telah turun karena suhu tinggi dan kekeringan. (Photo by Zhou Yi/China News Service via Getty Images)

Kementerian Sumber Daya Air mengatakan dalam sebuah pemberitahuan pada hari Rabu bahwa kekeringan di seluruh lembah sungai Yangtze "mempengaruhi keamanan air minum masyarakat pedesaan dan ternak serta pertumbuhan tanaman". (Photo by Zhou Yi/China News Service via Getty Images)

3/8 Kondisi kekeringan di Sungai Yangtze, Chongqing, China, Rabu (17/8/2022). Permukaan air Sungai Yangtze telah turun karena suhu tinggi dan kekeringan. (Photo by Zhou Yi/China News Service via Getty Images)

Beberapa daerah di Yangtze telah meluncurkan program modifikasi cuaca. Tetapi dengan tutupan awan yang terlalu tipis, operasi di beberapa bagian lembah sungai yang dilanda kekeringan tetap siaga. (Photo by He Penglei/China News Service via Getty Images)

4/8 Kondisi kekeringan di Sungai Yangtze, Chongqing, China, Rabu (17/8/2022). Permukaan air Sungai Yangtze telah turun karena suhu tinggi dan kekeringan. (Photo by Zhou Yi/China News Service via Getty Images)

Pada Juli lalu curah hujan Sungai Yangtze turun hanya 30% dibandingkan biasanya dan turun 60 % pada bulan Agustus. Komisi Sumber Daya Air Sungai Yangtze mengatakan "terendah" dalam catatan sejarah.(Photo by He Penglei/China News Service via Getty Images)

5/8 Kondisi kekeringan di Sungai Yangtze, Chongqing, China, Rabu (17/8/2022). Permukaan air Sungai Yangtze telah turun karena suhu tinggi dan kekeringan. (Photo by Zhou Yi/China News Service via Getty Images)

Menurut Departemen Manajemen Darurat Provinsi Hubei setidaknya 4,2 juta orang di Hubei telah terkena dampak kekeringan parah sejak Juni. Lebih dari 150.000 orang di sana mengalami kesulitan mengakses air minum, dan hampir 400.000 hektar tanaman rusak karena suhu tinggi dan kekeringan. (Photo by He Penglei/China News Service via Getty Images)

6/8 Kondisi kekeringan di Sungai Yangtze, Chongqing, China, Rabu (17/8/2022). Permukaan air Sungai Yangtze telah turun karena suhu tinggi dan kekeringan. (Photo by Zhou Yi/China News Service via Getty Images)

Yangtze hanyalah salah satu dari banyak sungai dan danau di belahan bumi utara yang mengering dan menyusut di tengah panas yang tak henti-hentinya serta curah hujan yang rendah. Wilayah lain termasuk Danau Mead di Amerika Serikat (AS) dan Sungai Rhine di Jerman. Kondisi cuaca ekstrem ini telah dipicu oleh krisis iklim yang disebabkan oleh manusia, yang didorong oleh pembakaran bahan bakar fosil. (Photo credit RAO GUOJUN/ Feature China/Future Publishing via Getty Images)

7/8 Kondisi kekeringan di Sungai Yangtze, Chongqing, China, Rabu (17/8/2022). Permukaan air Sungai Yangtze telah turun karena suhu tinggi dan kekeringan. (Photo by Zhou Yi/China News Service via Getty Images)

China mengerahkan dana untu mengembangkan sumber pasokan baru untuk mengatasi dampak pada tanaman dan ternak. Beberapa ternak telah dipindahkan sementara ke daerah lain. Kementerian Keuangan mengatakan awal pekan ini akan mengeluarkan 300 juta yuan ($44,30 juta) untuk bantuan bencana.  (Photo by VCG/VCG via Getty Images)

8/8 Kondisi kekeringan di Sungai Yangtze, Chongqing, China, Rabu (17/8/2022). Permukaan air Sungai Yangtze telah turun karena suhu tinggi dan kekeringan. (Photo by Zhou Yi/China News Service via Getty Images)

Kementerian Sumber Daya Air mengatakan untuk meningkatkan pasokan hilir, Bendungan Tiga Ngarai, proyek pembangkit listrik tenaga air terbesar di China, juga akan meningkatkan debit air sebesar 500 juta meter kubik selama 10 hari ke depan. (Photo by VCG/VCG via Getty Images)