RAPBN 2023 & Nota Keuangan

Harga Terbaru Pertalite Masih Dihitung Tim Ekonomi Jokowi

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
16 August 2022 17:57
Kiri-kanan: Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Saat Mengikuti Konfresi Pers Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 di Aula Chakti Budhi Bhakti (CBB), Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa, (16/8/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Kiri-kanan: Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Saat Mengikuti Konfresi Pers Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 di Aula Chakti Budhi Bhakti (CBB), Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa, (16/8/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah masih terus mengkaji perihal kebijakan harga bahan bakar minyak (BBM) khususnya jenis Pertalite. Banyak hal yang menjadi pertimbangan, termasuk risiko inflasi dan besaran bantalan bantuan sosial (bansos).

"BBM sedang kita review terkait kebutuhan akibat kenaikan harga BBM dari volume dan dari segi kebijakan selanjutnya," ungkap Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (16/8/2022)

"Dari kajian tersebut pemerintah memperhitungkan potensi inflasi dan terkait efek terhadap PDB ke depan," tegas Airlangga.

Airlangga menuturkan, apabila ada kenaikan harga BBM maka pemerintah juga harus menyiapkan bantalan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Apabila ada penyesuaian akan kalkulasi kompensasi dalam berbagai program dan program sedang berjalan dalam perlinsos seperti yang dilakukan dalam penanganan covid," pungkasnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Habiskan Rp146,9 T untuk Belanja Subsidi per Juli 2023

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular