RAPBN 2023 & Nota Keuangan

'Makhluk' Bernama Hiperinflasi Bikin Menteri Jokowi Was-was

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
16 August 2022 16:44
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di acara Peluncuran Produksi Perdana Wuling Air EV di PT.SAIC General Motors Wuling (SGMW) Motor Indonesia Cikarang, Jawa Barat, Senin (8/8/2022). (dok Kemenko Perekonomian),
Foto: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di acara Peluncuran Produksi Perdana Wuling Air EV di PT.SAIC General Motors Wuling (SGMW) Motor Indonesia Cikarang, Jawa Barat, Senin (8/8/2022). (dok Kemenko Perekonomian),

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga buka suara mengenai ancaman hiperinflasi yang menjadi momok dan ancaman bagi perekonomian Indonesia dalam beberapa bulan ke depan.

Berbicara dalam konferensi pers Nota Keuangan & RUU APBN 2023, Airlangga meyakini, pemerintah dan sejumlah pemangku kepentingan terkait akan terus melakukan kerja sama agar tantangan hiperinflasi bisa dikalkulasi.


"Mendorong agar program kebijakan ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi efektif dengan masyarakat, sehingga tantangan hiperinflasi bisa kita tangani tahun ini," kata Airlangga, Selasa (16/8/2022).

Ancaman hiperinflasi sebelumnya disampaikan oleh Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo. Bambang menyebut, inflasi nasional dalam beberapa bulan ke depan akan terus mengalami kenaikan yang cukup drastis.

"Pada bulan Agustus diprediksi akan meningkat pada kisaran 5-6%. Pada bulan September 2022, kita diprediksi akan menghadapi ancaman hiper-inflasi dengan angka inflasi pada kisaran 10 hingga 12%," kata Bamsoet.

Menteri Keuangan Sri Mulyani pun buka suara. Menurutnya, perkembangan inflasi di berbagai negara saat ini menjadi salah satu kekhawatiran yang pada akhirnya memicu krisis di sektor keuangan.

"Inflasi tertinggi di negara maju dan Eropa memecahkan rekor 40 tahun terakhir menyebabkan gejolak di sektor keuangan dan ini menyebabkan cost of fund atau borrowing dan lonjakan belanja di dunia," kata Sri Mulyani.


(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Redam Amukan Inflasi, Pemda Bisa Pakai Dana Nganggur Rp12,2 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular