RI Doyan Impor Gandum, Jokowi Bakal 'Paksa' Beli Sorgum Lokal

Verda Nano, CNBC Indonesia
Selasa, 16/08/2022 17:15 WIB
Foto: Sorgum (Image by gawchar555 from Pixabay)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal memerintahkan semua importir gandum menyerap sorgum produksi lokal. Hal itu diungkapkan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo usai Rapat Paripurna DPR RI tentang Penyampaian RAPBN TA 2023, Selasa (16/8/2022).

Seperti diketahui, Presiden sebelumnya telah menginstruksikan para menterinya meningkatkan produksi dan hilirisasi sorgum. Di mana, dalam catatan pemerintah saat ini, hingga Juni 2022 ada 4.355 ha, tersebar di 6 provinsi dengan produksi mencapai 15.243 ton. Di mana produktivitasnya diklaim mencapai 3,36 ton per ha.

Jokowi pun memerintahkan agar dibuat roadmap (peta jalan) sampai tahun 2024. Di mana target di musim tanam 2022 adalah 15 ribu ha dan ada pengembangan 100 ribu ha. Dengan daerah prioritas di kabupaten Waingapu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dengan target tahun 2023 disiapkan lahan 115 ribu ha dan tahun 2024 itu 154 ribu ha.


"Presiden mengatakan salah satu yang diharapkan itu adalah agar offtaker adalah semua yang mengimpor gandum minimmal take over dulu sorgum kita," kata Syahrul.

Sorgum produksi lokal, ujarnya, bisa dimanfaatkan jadi campurang.

"Jangan lupa gandum itu sudah 11 juta ton (impornya), masa kita mau terus-terus seperti itu. Memang di sana lebih murah kali, tapi petani kita tidak dapat apa apa," tukasnya.

Syahrul pun menegaskan agar importir mengutamakan pembelian lokal.

Foto: Jokowi Tanam Bibit dan Tinjau Panen Sorgum, Sumba Timur, 2 Juni 2022. (Tangkapan Layar Youtube)
Jokowi Tanam Bibit dan Tinjau Panen Sorgum, Sumba Timur, 2 Juni 2022

Dia pun mengungkapkan, bukan tidak mungkin akan diterbitkan regulasi untuk mengatur kebijakan wajib serap sorgum lokal itu.

"Kita kebut (aturan) kalau perlu. Tapi kita baru tanam ini. Kalau nggak paksa-paksa mau impor terus. Ya jelek-jelek Republik punya ini. Kita paksa sedikit kenapa memang?," kata Syahrul.

Hal itu pun, imbuh dia, sudah menjadi instruksi Presiden Jokowi.

"Presiden benar-benar komitmen pada nasional. (Pengaturan wajib serap) Setuju, ini perintah Presiden," pungkas Syahrul.

Seperti diketahui, Indonesia merupakan negara pengimpor gandum terbesar di dunia. Terutama dari Australia. Impor gandum di Indonesia terpantau terus meningkat, dibarengi kenaikan konsumsi produksi berbasis gandum. Seperti mi instan, roti, dan biskuit.

Perang Rusia-Ukraina yang merupakan pemasok 30-40% gandum dunia menyebabkan gangguan rantai pasok dan lonjakan harga gandum dunia. Dan, berdampak ke Indonesia. 

Akibatnya, harga tepung terigu, hingga produk turunannya mi instan, juga naik. 

Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat, harga tepung terigu secara rata-rata nasional pada 15 Agustus 2022 sudah naik ke Rp12.300 per kg dibandingkan 12 Agustus 2022 yang Rp12.200 per kg. Jika dibandingkan harga pada 14 Januari 2022, terjadi lonjakan hingga 16,04% dari posisi Rp10.600 per kg.

Harga mi instan pun terdongkrak naik sekitar Rp500 per bungkus.


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Genset Terimbas Efisiensi, Pelaku Usaha Berharap Ini