RAPBN 2023 dan Nota Keuangan

Jokowi Targetkan Kas Negara Nambah Rp 6,7 Triliun

Cantika AP Noveria, CNBC Indonesia
16 August 2022 14:42
Indonesian President Joko Widodo, wearing traditional Bangka Belitung outfit, gestures as he delivers his annual State of the Nation Address ahead of the country's Independence Day, at the parliament building in Jakarta, Indonesia, Tuesday, Aug. 16, 2022. (AP Photo/Tatan Syuflana, Pool)
Foto: Presiden Indonesia Joko Widodo, mengenakan pakaian tradisional Bangka Belitung, saat menyampaikan Pidato Kenegaraan tahunannya menjelang Hari Kemerdekaan negara, di gedung parlemen di Jakarta, Indonesia, Selasa (16/8/2022) (AP Photo/ Tatan Syuflana)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan penerimaan negara dalam Rancangan Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 ditargetkan Rp 2.443,6 triliun. Naik dibandingkan proyeksi (outlook) 2022 yang Rp 2.436,9 triliun.

Target penerimaan negara 2023 terdiri dari penerimaan perpajakan Rp 2.106,9 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp 426,3 triliun. Untuk 2022, proyeksi setoran perpajakan dan PNBP masing-masing adalah Rp 2.435,9 triliun dan Rp 510,9 triliun.

"Mobilisasi pendapatan negara dilakukan dalam bentuk optimalisasi penerimaan pajak maupun reformasi pengelolaan PNBP. Untuk memperkuat kemandirian dalam pendanaan pembangunan, kita akan meneruskan reformasi perpajakan. Reformasi perpajakan dilakukan melalui perluasan basis pajak, peningkatan kepatuhan, serta perbaikan tata kelola dan administrasi perpajakan dalam rangka meningkatkan rasio perpajakan," papar Jokowi dalam pidato di Gedung DPR/MPR/DPD, Jakarta, Selasa (16/8/2022).

Selain itu, lanjut Jokowi, pemberian berbagai insentif perpajakan yang tepat dan terukur diharapkan mampu mendorong percepatan pemulihan dan peningkatan daya saing investasi nasional, serta memacu transformasi ekonomi.

"Upaya peningkatan PNBP terus dilakukan, melalui perbaikan proses perencanaan dan pelaporan dengan menggunakan teknologi informasi yang terintegrasi; penguatan tata kelola dan pengawasan; optimalisasi pengelolaan aset; intensifikasi penagihan dan penyelesaian piutang; serta mendorong inovasi layanan dengan tetap menjaga kualitas dan keterjangkauan layanan," kata Kepala Negara.


(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada 'Serangan' Bertubi-tubi, Jokowi Minta Warga RI Waspada

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular